Mempunyai penghasilan besar tapi pekerjaannya gampang, siapa yang tidak tertarik? Apalagi kalau prosesnya cepat dan enggak ribet. Hal ini menjadi sebuah peluang bagi para penipu yang berkedok pemberi pekerjaaan online.
Modus penipuan dengan memberikan tawaran kerja yang gampang dengan tugas ringan seperti menjadi admin sosial media, ngetik data, menonton video, dengan iming-iming gaji puluhan hingga ratusan ribu dalam sehari.
Ceritaku tertipu dan hilang ratusan ribu
Pagi itu sebuah telpon masuk dan mengaku dari perusahaan besar sedang mengadakan campaign. Mereka butuh viewer untuk menonton video short dan 1 video yang ditonton akan dibayar 10 ribu. Menggiurkan bukan? Modal kuota minim hanya untuk melihat video durasi dibawah 1 menit dibayar pula.
Ada 3 video pendek yang saya tonton sehingga dibayar 30 ribu. Kemudian mereka mengajak gabung ke grup Telegram dan minta ngerjain tugas-tugas tertentu. Berbagai tugas diberikan namun tidak ada yang bikin otak harus bekerja.
Telegram menjadi tempat eksekusinya, pekerjaan dimulai jam 09.00 sampai pukul 21.00. Tugas yang diberikan simpel dan beragam seperti mengunduh aplikasi di Playstore, follow akun media sosial, review di Google Maps, memesan tiket atau belanja di aplikasi belanja online, hingga berbelanja di situs yang ternyata palsu bikinan sindikat. Hitungan menit tugas selesai dan dibayar langsung hari itu. Tiada berhenti notifikasi m-bangking.
Tugas yang diberikan setiap 1 jam sekali dengan komisinya beragam, paling kecil Rp 15.000 dan akan terus naik. Menariknya, mereka selalu menegaskan setiap yang dikerjakan valid, saya dibuat yakin dan ketagihan mencari uang dengan mudah.
1 jam pertama gampang dan tidak ada aneh, selanjutnya mulailah penipuan dilakukan. Saya diminta deposit uang dengan iming-iming imbalan lebih besar dari tugas sebelumnya. Ada 3 jenis depositnya yang paling kecil itu Rp 100.000 tentunya fee yang didapatkan kecil. Semakin besar deposit semakin untung.
Para penipu memainkan trik psikologi dengan meminta anggota untuk melampirkan bukti transfer dan bukti fee yang diterima . Saya memilih nominal terkecil dan feenya masuk. Oh iya, setelah masuk ke telegram mereka akan membagi korban dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang dengan 1 penanggung jawab. Ternyata, kawan sekelompok merupakan komplotan.
Ketika tidak ikut tugas deposit maka penanggung jawab akan memaksa secara halus untuk ikut dengan dalih semua mendapatkan komisi. Makin lama nominal pengiriman uang meningkat, saat itu saya bingung maka chat dengan penanggung jawab ingin usai saja. Lagi-lagi diyakinkan untuk ikut bahkan penanggung jawab meminta transfer berapa saja yang ada, kekurangan bisa dibayar belakangan.
Tugas lain diberikan, mereview aplikasi tentunya dapat komisi tapi tidak sefantastis deposit. Peraturan mereka, sebelum selesai tugas deposit tugas lain tidak bisa dilanjutkan, jadi saya ngak bisa dapat komisi untuk tugas lain.
Mundur ngak bisa majupun susah, saya mencari kekurangan uang untuk bisa Slselesaikan tugas deposit yang berbatas waktu, memghubungi penanggung jawab meminta pengembalian dana tidak ditanggapi kemudian menyampaikan keluhan kepada kawan sekelompok ternyata mereka komplotan.
Saya menghubungi orang yang menelpon yang memasukkan ke grup Telegram, meminta bantuan pengembalian. Dia mengoper ke orang lain, serasa main lempar bola. Di saat itu baru sadar telah tertipu.
Tips terhindar dari penipuan pekerjaan online
Tulisan ini diikutkan dalam latihan komunitas LFI supported by BRI"