Menjelang naik bis saya berkeliling mencari pedagang asongan. Tidak seperti cewek lain yang sibuk beli tisu ,kipas atau air mineral, saya butuh minyak kayu putih untuk perjalanan. Resiko mabuk perjalanan.
Jika bisa memilih saya ingin melakukan perjalanan menggunakan motor saja sayangnya alat transportasi ini tidak rute jauh. Resiko kecelakaan lebih besar menggunakan motor.
Sepelan apapun sopir membawa kendaraan roda empat atau jalan yang lurus sekalipun yang namanya mabuk perjalanan akan terjadi. Semasa kecil bisalah menghindari pergi dan rela menjadi penunggu rumah.
Kini ngak berlaku lagi ,tak ada alasan untuk mengelakkan perjalanan jauh karena bekerja diluar propinsi. Tak tahan kangen keluarga di kampuang membuat saya memaksakan diri pulang dengan mobil setiap ada libur.
Minyak kayu putih teman terbaik untuk perjalanan jauh, aromanya khas memenangkan dan tidak menyengat. Cukup saya saja yang menikmati baunya tanpa harus mengusik orang disebelahmu. Pernahkan ya merasa mabuk setelah mencium aroma balsem?
Menggunakan minyak kayu putih serasa mencium bau bayi yang melambangkan kasih sayang tiada batas. Siapapun yang melihatnya akan jatuh Cinta bukan?. Saya mensugesti pikiran dengan bau minyak ini semua baik-baik saja seperti halnya bayi yang selalu damai takkan pernah merasa galau sekalipun #yaaa iyalah bayi tak kenal masalah .
Sugesti ini kadangkala berhasil. Ketika Mobil melaju beberapa kilo meter keringat dingin berangsur keluar, kepala pusing dan mual menyerang. Mulailah meraba-raba tas mencari si mungil minyak kayu putih. Mengoleskan sekali lagi, maksudnya yang kedua kali. Sebelum berangkat sudah dioleskan.
Menggunakan gerakan cepat mengoles diperut,leher kening dan menghirup aromanya dihidung. Merasakan hangatnya menjalar dan ketenangan merambat dihati seolah saya dipeluk oleh ibu.
Kandungan dari minyak atsiri kayu putih memberikan berbagai mamfaat untuk tubuh seperti usir masuk angin, pusing mual, redakan gatal digigit serangga atau hanya sekedar hangatkan badan. Tuh cocok bagi yang mabuk kendaraan.
Walaupun sekarang udah ada minyak oles dengan fungsi sama memiliki tampilan cantik, yang ada kata care nya tapi si minyak kayu putih tetap yang dipilih. Tak ada perubahan yang signifikan pada botol (tampilan) dan aromanya.
Beberapa hari sebelum berangkat saya istirahat yang cukup dengan tujuan agar tubuh tidak drop. Makan /mengisi perut walaupun tidak ada selera sekalipun untuk mencegah masuk angin. Tujuannya untuk bisa melawan mabuk. Nyatanya kondisi tubuh fitpun sugesti pikiran tidak bekerja dan terjadilah memuntahkan makanan. Saya butuh benda kedua yaitu plastik kresek kalau bahasa minangnya asoy . Pemberian nama asoy entah dari mana saya sudah cari tahu tapi tak ada yang bisa menjawab. Ah... Sudahlah
Asoy yang bagus itu asoy hitam karena lebih tebal dan takkan membuat orang sekitar merasa jijik saat proses pengeluaran. Pernah ketemu sama pemabuk juga tapi tidak bawa asoy dan berharap mobil /bus menyediakan. Aduh...ngak banget tuh, kadang ya mereka ngak menyediakan jadi saat serangan muntah datang ngak kan bisa tertahan.
Bukankah lebih baik sedia payung sebelum hujan. Mengetahui kondisi tubuh yang tak kuat perjalanan jauh, lebih baik sediakan asoy dan minyak kayu putih.
Antara kedua benda ini tidak bisa dipisahkan bagi saya. Minyak kayu putih sebagai penangkal pertama saat serangan mual dan pusing datang. Jika sudah ngak bisa keluarkan saja di asoy. Tahu ngak sih saking seringnya membawa asoy ketika membongkar tas ,tas sudah penuh karenanya. Minyak kayu putih pun ada beberapa buah didalam tas. Saat mabuk berat tanpa sadar ada yang hilang atau tidak tahu sudah dimasukkan ke tas. Harap di maklumi saja, ha. ..ha
Sebenarnya bisa menyamankan perjalanan dengan menggunakan obat minum. Efeknya adalah teler bahkan sampai ditempat tujuan masih ngantuk berat. Saya tidak berani mengambil resiko setengah sadar kayak gini jika perjalanan jauh.
Asoy yang bagus itu asoy hitam karena lebih tebal dan takkan membuat orang sekitar merasa jijik saat proses pengeluaran. Pernah ketemu sama pemabuk juga tapi tidak bawa asoy dan berharap mobil /bus menyediakan. Aduh...ngak banget tuh, kadang ya mereka ngak menyediakan jadi saat serangan muntah datang ngak kan bisa tertahan.
Bukankah lebih baik sedia payung sebelum hujan. Mengetahui kondisi tubuh yang tak kuat perjalanan jauh, lebih baik sediakan asoy dan minyak kayu putih.
Antara kedua benda ini tidak bisa dipisahkan bagi saya. Minyak kayu putih sebagai penangkal pertama saat serangan mual dan pusing datang. Jika sudah ngak bisa keluarkan saja di asoy. Tahu ngak sih saking seringnya membawa asoy ketika membongkar tas ,tas sudah penuh karenanya. Minyak kayu putih pun ada beberapa buah didalam tas. Saat mabuk berat tanpa sadar ada yang hilang atau tidak tahu sudah dimasukkan ke tas. Harap di maklumi saja, ha. ..ha
Sebenarnya bisa menyamankan perjalanan dengan menggunakan obat minum. Efeknya adalah teler bahkan sampai ditempat tujuan masih ngantuk berat. Saya tidak berani mengambil resiko setengah sadar kayak gini jika perjalanan jauh.
No comments:
Post a Comment
Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung