Wednesday, 25 November 2015

Mukena Traveling Untuk Kenyamanan Ibadah

Mukena telah ikut bermetamorfosis dari warna, bahan dan bentuknya, walaupun begitu fungsinya tidak berubah sekalipun.
Mukena tetap menjadi perlengkapan sholat bagi kaum wanita. Dulu semasa saya kecil mukena itu berwarna putih terbuat dari bahan katun dan untuk pemanis ditambahkan renda atau bordiran. 

Mukena hari ini seolah ikuti perkembangan fashion pakaian, dengan menghadirkan warna yang beranekaragam dari warna jreng sampai soft. 

Tampilan mukena tidak hanya atasan saja sekarang sudah memakai bawahan yang senada dengan atasan makain menambah cantik saja, malahan pernah saya lihat dimajalah ada bawahan mukena itu dibuat model celana lebar sayangnya sekarang udah tidak ada lagi. 

Model lain mukena yang masih ada saat ini adalah dalam bentuk gamis , model yang simpel. 

Bahan mukena pun ikut meramaikan pasar dimulai dari parasut, spandek sampai katun jepang, karena bahan untuk membuat mukena itu sudah tidak berat lagi sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak membawanya kemana saja. Masa peralatan makeup aja dibawa naah... mukena dilupakan.

Kapok ngak bawa mukena



Ketika keluar rumah untuk menyelesaikan suatu urusan waktunya tidak dapat diprediksi , rencana sejam malah bisa menjadi lebih akibatnya waktu sholat udah masuk dan biasanya melakukan sholat di Masjid. Sebagian kecil masjid mukenanya tidak layak untuk digunakan sholat, saya tetap melaksanakan sholat tapi merasa tidak nyaman .Penasaran?? Begini ceritanya

Sewaktu menemani Mami ke pasar untuk belanja stok bahan masakan, kami berangkat sebelum sholat ashar. Estimasi belanja ini takkan lama hanya beli ikan, bawang dkk secara dipasar semua los pedagang tidak jauh jarak antara satu dengan yang lain. 
Benar belanja itu tidak lama tapi yang buat semuanya berubah waktunya(lama) kalau beli diluar perkiraan, iyaaa .... ternyata saat melewati toko pakaian mami terpesona dan penasaran sama harga pakaian, Niatan awalnya liat-liat aja, ehhh.... malah terjadi proses tawar menawar. Pasti lama... kan sedangkan waktu ashar udah masuk.
Rencananya kami mau sholat dirumah saja tapi karena jarak rumah dan pasar lumayan ditambah lagi ada belanja tak terduga(toko pakaian) sehingga memutuskan sholat di masjid pasar .
Saat akan sholat saya kaget melihat mukena yang tak lagi putih terlihat sudah tua umurnya dan aromanya membuat mual entah sudah berapa lama tidak pernah tersentuh sabun.  Ragu antara pakai dan tidak, mengingat akan kehabisan waktu jika pulang terpaksalah digunakan juga. Sepanjang 4 rakaat sulit konsenterasi karena aroma yang keluar dari mukena itu. 
Sebenarnya bisa dengan menggunakan pakaian dibadan untuk sholat tapi kaos kaki tidak ada. Sholat itu harus menutup aurat sedangkan kaki masih terbuka jadinya tidak bisa gunakan cara ini. 
Saya menyesal banget tidak bawa mukena dari rumah. 

Mukena untuk traveling berbeda dengan yang dirumah. Bepergian akan kerepotan bawa banyak barang dan seperangkat alat sholat ini lebih disukai yang simpel,tidak berat  .Kalau bisa diselipkan ditas kecil. 

Bahan untuk mukena traveling yang disukai terbuat dari katun Jepang dan parasut. Keduanya ringannn banget dan untuk modelnya bermacam-macam ,yang pasti cantik

Jadi,  tak ada alasan ngak bawa mukena untuk traveling





No comments:

Post a Comment

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung