Mak ada merupakan penghuni tertua di kampung kami, usia yang merangkak tua tidak menyurutkan langkahnya berjalan. Dalam sehari mak ada bisa berjalan beberapa kali mengitari jalan raya, kadangkala tanpa tujuan lebih tepatnya untuk menyalurkan hobi berjalannya. Saking hobinya ada yang memanggil dengan sebutan gaek palala(orangtua yang tidak betah berada disuatu tempat). Beberapa saudaranya telah melarang tapi tubuh ringkih dengan bau menyengat itu tidak peduli, baginya berjalan merupakan sebuah kebutuhan. Ada kebahagiaan tersendiri saat melewati sudut kampung.
Mak ada adalah seorang janda
dengan anak yang telah memilik keluarga dan mereka tinggal terpisah, tapi jarak
rumah mereka tidak terlalau jauh . Sayangnya anak tidak peduli membiarakan mak
bergelimang dengan kotorannya. Semenjak
pikun ditambah mata yang telah rabun membuat keadaanya yang keadaan makin parah
saja, rumah kecil mak telah berubah menjadi sebuah toilet umum. Ketika ada
keinginan Bab dan Bak mak mengeluarkan saja dimana terasa. Miris mendengarnya tapi begitulah siklus hidup
seseorang dari anak-anak dewasa tua dan kembali ke anak-anak lagi. Sebenarnya siklus ini banyak yang tau tapi
kurangnya bakti menyebabkan banyak anak tidak peduli, dengan tega membiarkan
orangtua menderita.
Beruntungnya ada anak kakak mak
ada yang mau berbuat baik dengan membersihkan tubuh mak minimal seminggu 3
kali, kalau tidak entah apa jadinya. Untuk makan pun ada orang yang berbaik
hati memberinya entah sampai kapan kebaikan itu akan bertahan. Itulah sekelumit
cerita dihari tua mak ada, saya yakin banyak cerita lain dengan tema sama yang
menyesakkan hati.
Ketika anak telah merasa gagah dalam
segala hal atau status ekonomi yang memburuk melupakan orangtuanya. Intinya
ketika miskin dan kaya lupa dengan kebaikan orangtua. Kesibukan membuat anak
menitipkan orangtuanya dan mengangap akan membuat repot dan tidak bisa
mengurusnya. Atau beban ekonomi yang berat dan melakukan pengurangan biaya
dengan mengucilkan orangtua membiarkannya sendiri. Ada juga yang memelihara orangtua
tapi tidak dengan maksimal memberikan fasilitas seperti diberikan kamar di
belakang. Semakin lama kerentaan makin mengejar orangtua.
Jujur ya, kesendirian itu menyakitkan, menghabiskan
menit demi menit berlalu sambil berharap datang sebuah cinta apalagi jika itu
dilakukan oleh orang terkasih. Rasanya nyesak banget
Berikanlah kebahagian kepada
orangtua dihari tuanya, bukankah kita punya anak dan coba rasakan jika anak
yang disayangi menyiakan dihari tua. Ingat setiap perbuatan akan dibalas, atau
biasa disebut hukum karma. Tidak banyak yang diminta oleh orang tua sebenarnya
cukup sayangi dan beri nafkah kepadanya terutama ketika dihari
Orangtuapun banyak yang tidak
suka tinggal bersama anaknya apalagi si anak, berikan saja sebuah rumah
minimalis dan lengkapi fasilitas dihari tua sesuai dengan kemampuan si anak
seperti adanya ART untuk orangtua. Rumah minimalis yang diberikan kepada
orangtua haruslah rumah sehat , tapi tidak semua orang memiliki uang berlebih
untuk bisa memberikan orangtuamya rumah. Ada cara lain yaitu dengan dengan kredit/
mencicil . Cara kredit ini ternyata sudah alami kemajuan seiring dengan
perkembangan teknologi internet, dikenal dengan nama KPR (kredit pengajuan
rumah ) online. KPR ini bekerjasama dengan bank-bank yang ada di Indonesia melalui Cek aja.com
Memberikan kebahagian kepada orangtua
dihari tua dengan cara berilah rumah yang nyaman dan berdekatan kalau bisa
bertetangga dengan orangtua, sehingga ketika terjadi sesuatu pada orangtua bisa
cepat tahu. Mari bahagiakan orangtua dihari tua supaya kita bisa dibahagiakan
anak juga dihari tua
ini
adalah kontes menulis cekaja.