Ketika saya Sekolah Dasar (SD) mami memutuskan untuk melanjutkan
kuliah ke jenjang lebih tinggi yaitu program sarjana. Ada rasa aneh saat itu
karena mami tidak kuliah seperti orang lain yang sibuk berkutat di kampus.
Semua urusan rumah tangga dan sekolah masih dijalani, bahkan mami hanya tatap
muka (TTM) sekali sebulan dengan dosen selebihnya belajar bersama dengan teman
seprofesi atau kelompok belajar (pokjar) dan sibuk membaca buku tebalnya. Isi
buku itu diambil dari berbagai sumber mata kuliah yang ada kata mami dan inti
sarinya akan dicetak kedalamnya, ternyata buku itu diberi nama modul. Iseng
saya membaca dan bahasa didalamnya tidak jelimet , bisa dipahami oleh anak sekecil saya . Selain pakai modul mami juga belajar dengan
cara mendengarkan kaset dan berkat itu saya tidak asing dengan bahasa inggris .
Akhir pembelajaran ada yang namanya Ujian akhir semester (UAS) dan
seperti orang kulaih lainnya mamipun ujian tapi seperti TTM itu diadakan di sekolah
saya. Betapa aneh model kuliah yang dijalani mami tidak perlu datang tiap hari,
rutinitas sebagai guru tidak terganggu bahkan kami anak-anaknya tetap masih
diperhatikan dan satu lagi kampusnya tidak ada. Mami akhirnya menjelaskan kalau
sedang menjalani kuliah di Universitas Terbuka(UT). Berkat semangat dan
dukungan kami semua terutama papi yang bersedia mengetikkan Tugas akhir
program dan menjadi tukang ojek , akhirnya mami geser toga.
UT sangat berjasa dalam kehidupan kami, berkat kuliah di UT
mami sudah menjadi sarjana. Pendidikan yang tinggi membuat kesempatan lebih
besar dalam mendapatkan sertifikasi guru. Tak kenal maka tak sayang, tak sayang
maka tak cinta, pepatah ini bisa harus diterapkan dalam kehidupan. Salah satu
cara untuk sukses dengan mempunyai pendidikan formal yang tinggi , untuk
mendapatkanya dengan kuliah. Sayangya banyak yang terhempas cita-cita karena
tersandung biaya kuliah yang mahal. Sebenarnya jika membuka mata dan telinga
lebih lebar ada universitas negeri yang murah tapi berkulitas, yaitu UT.
UT merupakan perguruan tinggi negeri ke -45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 september 1984, berdasarkan keputusan presiden RI nomor 4 tahun 1984. Perguruan tinggi negeri berarti kualitasnya telah terjamin , bahkan telah terakreditasi nasional dan internasional. Artinya tidak perlu lagi takut ijazah tidak diakui atau susah dapat kerja . Mami telah membuktikan dengan kuliah di UT bisa setara
pendidikan dan yang pasti tidak membuat kantong bolong. Tetangga kami
yang juga berprpfesi sebagai guru sering mengeluh capek dan banyak menghabiskan
uang karena harus bolak-balik ke kampus setiap minggunya. Untuk bisa
ke kampusnya memakan waktu 4 jam, ketika akhir minggu dan subuh merambat dia harus
bersiap berangkat menuju kampus. Itulah ritme yang harus dijalani tetangga kami
selama beberapa tahun sangat berbeda dengan mami yang santai tapi selesai juga
kuliahnya.
Berkat kehadiran UT membuat
daya jangkau dan pemerataaan kesempatan pendidikan tinggi yang
berkualitas. Tidak lagi ada alasan daerah terpencil di Indonesia tidak bisa
menikmati pendidikan karena satu-satunya universitas negeri yang memilik banyak cabang tiap propinsi, bahkan dari belahan dunia lain pun bisa kuliah di UT . Hal
ini dikarenakan UT memberikan kemudahan bagi mahasiswanya dan murah dengan tidak biaya uang pembangunan itulah
kuncinya. UT menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Jarak jauh
dengan cara menggunakan media cetak (modul) dan non cetak (video,kaset , siaran
radio, televisi dan internet). Masa mami kuliah belum secanggih sekarang jadi masih gunakan kaset. UT tidak ada batasan usia, tahun ijazah, masa
belajar, waktu registerasi dan frekuensi mengikuti kuliah. Asalkan sudah tamat
SMA maka boleh masuk UT.
Kemajuan teknologipun
ikut membuat UT selangkah dalam berinovasi kalau dulu perkuliahan sistem konvensional dengan tatap muka, maka UT telah lebih dulu menerapkan sistem pendidikan tinggi terbuka
jarak jauh(PTTJJ). Hal ini sangat memudahkan bagi yang kuliah sambil bekerja
karena tidak akan menyita waktu. Sekarang aplikasi kuliah
UT dapat diunduh diandroid mulai bahan ajar digital interaktif,
perpustakaan, daftar ujianm hingga komunikasi antarmahasiswa.
Mulai hari ini tidak ada lagi alasan biaya pengganjal kuliah, kuliah di UT itu pilihan terbaik. Tidak perlu ragu untuk kualitasnya sudah terbukti mampu bertahan selama 4 windu. Ubahlah paradigma , kuliah di UT bisa sukses asalkan manajeman waktu dan usaha keras melawan kemalasan. Kuliah disini yang diperlukan adalah kemandirian , rajin dan kreatifitas karena kesuksesan berada ditangan masing-masing. Prinsip di UT belajar bisa dimana saja asalkan bawa modul dan ada koneksi internet.
Hal lainnya yang harus diketahui adalah disini tidak hanya tempat bagi
guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi , karena ada 4
fakultas dan program pasca sarjana yang menawarkan lebih dari 30 program studi
meliputi program megister(S2), program sarjana(S1), program diploma dan program
setifikat . Fakultas tersebut adalah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, fakultas ekonomi management dan fakultas ekonomi dan ilmu pengetahuan alam.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka
dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-32. Tulisan adalah
karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”