Dua Peristiwa Dalam 1 Hari
October 22, 2016
Tidak
terasa masa 2 tahun ini bisa saya lalui dengan tepat waktu. Perjuangan yang
berat semasa kuliah Ini bisa mengantarkan saya menjadi sarjana. Rentang waktu kuliah saya singkat karena
mengambil jalur non reguler. Non reguler adalah program pendidikan diperguruan
tinggi yang waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan mahasiswa, maksudnya jam
perkuliahannya diluar jam kerja seperti sabtu-minggu atau sore hari. Kelompok
non reguler ini biasanya diikuti oleh karyawan atau PNS, jadi jangan heran punya
teman kuliah ibu-ibu atau bapak-bapak. Hanya itu perbedaan dengan mahasiswa
reguler selebihnya sama termasuk jadwal wisudanya
Saya
merasakan euforia yang sama pada wisuda ini, tapi tidak berlebihan persiapan untuk geser toga. Malahan
saya terkesan cuek tidak seperti mahasiswa reguler yang heboh dan repot untuk
tampil maksimal di hari H. Saya menggunakan barang lama seperti kebaya, jilbab
dan sendal. Bukan karena pelit tapi saya berpikir untuk apa semua berlebihan ,
toh inti dari wisuda itu pengakuan telah lulus dari semua mata kuliah yang
dibebankan oleh PT.
Orangtua
heran dengan sikap saya dan berpikir mungkin terpengaruh teman yang berasal
dari non reguler. Saya biasa menyiapkan semuanya karena ini bukan wisuda
pertama..Sebelum ini saya sudah pernah wisuda ketika mengambil jalur diploma
dan pada masa itu yang menghadiri hanya orangtua saja.
Perbedaan
nyata wisuda kedua ini adalah yang menghadirinya ramai, yaitu orangtua. Adik,
Pak etek sekeluarga, dan pak angah sekeluarga.Wisuda dilaksanakan hari sabtu dan
untuk mencegah kemacetan kami berangkat dini hari, sedangkan apak angah dan pak
etek berangkat pagi hari saja karena meraka berencana datang setelah wisuda
saja.
Wisuda
dilaksanakan di 2 tempat yaitu dikampus Unand pada pagi hari dan siang di prodi
masing-masing. Wisuda selesai sore dan saya tak melihat keluarga pak angah dan
pak etek, harusnya mereka sudah datang. Ada sedikit kecemasan dihati dan
berharap rasa was-was itu cepat berakhir.
Cuitt..
treng.., handphone papi berbunyi dan tak lama setelah itu raut wajah beliau
berubah tegang. Kami penasaran dan ternyata sebuah kabar buruk telah datang ,
pak etek dan pak angah beserta keluarga mengalami kecelakan.
Dihari
bahagia ini terjadi 2 peristiwa sekaligus senang dan duka silih berganti.
Kecelakaan terjadi siang hari di daerah solok dan pak angah sudah memberitahu
dari tadi tapi karena Hp papi silent makanya kami baru tahu sekarang.
Ada rasa
sesal dihati saya , harusnya hari ini kami nikmati dengan kebahagiaan maksimal
tapi ternoda oleh kecelakaan. Sore itu juga kami berangkat dari padang menuju
solok melewati sitinjau lauik, ada kecemasan di hati kami mengambil rute ini
karena medan yang berat untuk seorang
sopir pemula seperti papi. Iyaa.. papi baru mahir mengemudi dan ini pengalaman
pertamanya melewati jalan ini. Sitinjau lauik berjarak kurang lebih 15 menit
dari PT Semen Padang , pemandangan yang ditawarkan bagus tapi jantung kami
berdetak cepat karena jalan ini bergelombang dan banyak tanjakan serta sering
dilalui oleh kendaraan besar.
Jarak
antara 1 mobil dengan mobil lainnya begitu dekat dan jika papi salah injak
pasti berbahaya dan kami berdoa semoga itu tidak terjadi. Papi lulus dari ujian
jalan ini dan kami sampai di solok malam hari.
Betapa
terkejutnya kami melihat mobil dinas yang dikendarai pak angah rusak parah dan beruntung
tidak ada korban dari kedua belah pihak. Entah bagaimana cara mempertanggung
jawabkannya?Mobil plat merah itu dipinjam oleh pak angah dari atasannya,
sebelum ini sudah sering mengendarai dan baru kali ini celaka.
Yang saya
sesalkan adalah fasilitas dinas digunakan untuk kepentingan pribadi,bukankah
negara mengamanahkan itu digunakan untuk kepentingan masyarakat? Saya berdoa
semoga ketika diberi amanah mendapatkan fasilitas negara bisa digunakan untuk
kepentingan bersama. Mungkin saat ini tak ada yang seperti khlifah umar yang
rela bergelap-gelapan ketika membicarakan urusan pribadi.
Akibat kecelakaan itu Pak angah
mengalami kerugian besar karena harusmemperbaiki mobil.Inilah . momen yang paling berkesan dan tak
terlupakan, tak selamanya momen berkesan harus berakhir bahagia, kadangkala hal buruk itu menimbulkan kesan karena membuat kita bisa mengambil hikmah.
2 komentar
selamat ya walau harus ada musibah tapi tentunya masih patut untuk berbahagia
ReplyDeletedi sekitar saya, banyak banget saya temukan kendaraan dinas digunakan untuk keperluan pribadi loh Mba, sungguh miris namun masih banyak terjadi di sekitar kita :(
ReplyDeleteterimakasih sudah berpartisipasi di GA saya yah.. :*
Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung