Friday, 21 October 2016

Ujian Pertama Ketika Hujan Turun


Masa sekolah ada ujian  dengan tujuan mengevaluasi apakah sudah mampu menyerap materi yang diberikan. Dalam hidup juga ada ujian yang diberikan oleh Tuhan untuk melihat bisakah hambanya menghadapi dan bertahan. Dan juga ujian yang diberikan itu tidak asal tapi Tuhan melihat kemampuan hambanya. Hasil ujian itu lulus dan gagal , kalau lulus bisa naik ke tahap selanjutnya dan makin kuat sesorang maka ujiannya makin berat.
Untuk bisa mengadapi ujian diperlukan sebuah senjata yang bernama sabar. Sayangnya kata sabar begitu mudah diucapkan sulit untuk dijalani ketika ujian datang. Jadi Sabar  itu hanyalah sebuah  kata penghibur bagi sebagian orang. Kedekatan dengan Tuhanlah yang membuat orang bisa bertahan dalam ujian tersebut.

Setiap fase hidup yang dijalani akan ada ujian dan saya sudah melaluinya, saat ini saya mendapatkan ujian dan hal istimewanya  ujian ini dihadapi berdua dengan uda. Ketika berdua rasanya agak ringan dan kami bisa saling menguatkan malahan uda lebih kuat dari saya. 

Saat orang lain menikmati kebahagiaan  yang maksimal  ketika menjadi penganti baru, kami diuji dengan kehilangan sepeda motor. Sementara menunggu pembagian rumah dinas kami tinggal di mess tamu, fasilitas ini diberikan oleh perusahaan jika ada keluarga karyawan yang berkunjung.Mess ini berukuran 3x4 dan terdiri atas 1 ruangan saja dengan kamar mandi didalam, sehingga sepeda motor diparkir diluar

Sebenarnya selain kami banyak penghuni mess lain yang memarkir motor diluar ruangan karena keterbatasan ruangan dan aman. Tidak ada pencurian yang terjadi karena lingkungan mess aman. Selama 2 bulan kami menghabiskan waktu di mess. 

Malam ini hujan begitu deras dengan suara petir yang tidak berhenti , ini hujan pertama sejak  saya berada di sini. Hujan yang dirindukan karena semua tanaman telah layu dan butuh curahan air. Hujan ini membawa berkah dan membuat bumi terasa sejuk dan ketika pagi datang hujan tidak lagi sederas semalam. 

Dengan memakai jas hujan uda menuju parkiran karena  hari ini dinas pagi, betapa terkejutnya kami ketika motor itu telah raib. Badan lemas serasa mimpi saja, saya menyakinkan diri dengan mencubit tangan sendiri dan terasa sakit. Ini nyata motor itu telah hilang dari parkiran, dada saya terasa sakit ketika kami mau memulai hidup baru tapi mendapat cobaan. 

Hasil olah TKP ternyata pencurian terjadi semalam ketika hujan dan petir besar dan selain kami juga ada 3 motor lain yang hilang. Semua terkejut karena ditempat kami(mess tamu) dijaga security dan dilengkapi oleh CCTV dan ternyata para pencuri itu membawa motor itu melewati pintu samping yang hanya digembok saja. Pintu samping ini dibuka ketika jumat saja dengan tujuan memudahkan bagi penduduk sekitar untuk melaksanakan sholat ke lingkungan kami, karena masjid besar hanya ada ditempat kami.

Hari ini uda terdiam saja tidak makan dan minum, terlihat gurat lelah diwajahnya. Saya merasakan betapa sedihnya dia, karena motor itu begitu berkesan dan merupakan hartanya ketika bujangan. Motor  dibeli secara second sehingga harus dibayar cash dan untuk melunasinya uda sering lembur, begitu perjuangan untuk mendapatkannya. 

Berbulan- bulan telah berlalu tapi kami selalu teringat semua itu jika hujan datang lagi.Itulah ujian pertama kami dan menjadi sebuah cerita hujan yang bersejarah. 

Tulisan ini diikutkan dalam giveaway cerita hujan 

banner giveaway cerita hujan






1 comment:

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung