Melihat Mental Pedagang Di Pasar Tradisional

Lebaran merupakan waktu silaturahmi dengan keluarga tercinta , sehingga pada masa ini sebuah kampung akan terasa sesak.
Terjadi lonjakan penduduk dalam jangka waktu tertentu akibat tradisi mudik sehingga terjadi kenaikan ekonomi secara drastis. Pendapatan kelompok mass marketpun juga meningkat, Kelompok mass market pada masa lebaran bersukaria karenanya.

Mass market  merupakan kelompok yang penting dalam suatu daerah, sebab mereka sering melakukan transaksi  dan memberi pendapatan bagi daerah. Mereka kecil tapi punya daya tarik yang besar dalam perekonomian terutama saat lebaran. 

Saya tidak bisa lagi leyeh-leyeh di kasur seperti biasanya, kalau tidak mau gigit jari kehilangan sarapan faforit. Masa lebaran memberi keuntungan pada penjual sarapan , dagangan mereka lebih cepat habis dari biasanya.

Kelompok mass market lain yang menangguk keuntungan adalah pedagang sembako, hari biasa mereka sibuk memikirkan cara membayar hutang dagangannya  tapi sejak lebaran datang semua berubah. Senyum manis menghias wajah mereka sebab keuntungan berlipat ganda akan didapatkan. 

Masa lebaran merupakan hari H mereka, inilah waktu yang tepat dan tidak bisa dilewatkan begitu saja. Tidak jarang ditemukan setelah sholat id, pedagang sembako langsung membuka lapaknya. Ini tidak salah, sebab merupakan waktu yang tepat untuk membayar rasa gelisah karena rendahnya daya beli sebelum ini. 

Godaan setan selalu menghampiri setiap waktu dan tempat tidak peduli setelah lebaran datang, beberapa pedangang sembako nakal akan menaikkan harga berlipat-lipat dari biasanya.

Mereka berpikir setiap pemudik selalu punya uang lebih jadi tidak akan masalah jika harga meroket. Berdagang untuk mendapatkan keuntungan tapi jangan sampai menganiaya orang lain. 

Penjual nakal ini sangat hati-hati dalam beraksi, mereka memperhatikan pembeli dari 2 hal yaitu dandanan dan cara berbelanja. Istilah mereka melihat keningnya, maksudnya harga antara pembeli harian berbeda dengan pembeli yang mudik.

Pembeli dari kota besar akan diberikan harga yang mahal dan mereka tidak akan menawar terlalu rendah dari harga pasaran sebab  merasa lebih murah ketika belanja di pasar  tradisional .

Ada perbedaan harga  yang murah dibandingkan dengan tempatnya, jadi mereka tidak keberatan dengan harga yang luar biasa tersebut.

Sebenarnya jika mereka menawar murahpun percuma sebab sebelum terjadi transaksi pedagang sembako telah lebih dahulu menaikkan harga diatas rata-rata.

 Hal lain yang sering terjadi saat belanja dipasar tradisional adalah pedagang  yang berbohong, mereka mengatakan harga jualnya tidak memberi untung.

Tujuannya adalah agar pembeli tidak menawar lagi.  Mencari rejeki dengan berdagang janganlah sampai menipu orang. Prilaku ini merupakan gambaran dari mental yang tidak baik. 

Pembeli  yang berasal dari kota besar akan merasa lebih murah ketika belanja di pasar , sangat berbeda dengan tempatnya. Tidak merasa keberatan dengan harga yang luar biasa tersebut. Tidak semua orang begitu, tapi ditipu sangat tidak enak.

Dari pada ini menimpa bukankah lebih baik menghindarinya dengan cara cek sembako. Caranya ada 2 yaitu bertanya kepada orang terpercaya atau melalui situs boneprice. 

Boneprice merupakan tempat belanja online yang menjual berbagai keperluan hidup  termasuk sembako. What?? Iyaa sembako, merupakan hal yang paling penting dalam hidup sehingga tidak bisa sembarangan dalam membelinya.

Bonaprice sangat menyadari hal itu dan membuat gembarakan dengan menghadirkan penjualan sembako online. 

Harga yang tertera dalam situs ini tidak muncul begitu saja tapi berasal dari data pusat perdagangan secara offline yaitu pasar. Berbelanja di boneprice seperti ditempat online shop lainnya,tinggal pilih dan bayar. Perbedaann yang mencolok di sini adalah penjualan sembako dan range harga terendah -tertinggi setiap itemnya. 

Merasa tertipu belanja karena harga kemahalan tidak akan terjadi lagi, asalkan bisa memanfaatkan teknologi. maka #MudahnyaBerbelanja akan didapatkan

 sumber gambar

google

http://www.dekamuslim.com/2016/02/mass-market-sahabat-kita-semua.html