Monday, 5 June 2017

Ada Surga Dihunian Minimalis

"Alhamdulillah, kita tidak ikut pusing seperti orang diluar sana. " Saya memulai sebuah percakapan gaje(gak jelas) dengan suami. Biasanya ini dilakukan kalau suami lagi khusuk dengan smartphonenya.
Maksudnya gimana sih nyang? "Suami yang lagi asyik ngegame menghentikannya sembari memandang saya. Kebiasaan ini sepakat kami terapkan sebagai bentuk menghargai  lawan bicara.

"Kemaren saat baca status Facebook , ada teman yang mengeluh dengan kenaikan listrik. Beberapa item rt(rumah tangga) seperti mesin cuci dan penanak nasi distop. Katanya berusaha kembali manual/cara lama. "Cerita saya

Ohh... begitu! "Seru suami   "Beruntung kita tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan rumah ini, tidak merasakan susahnya menyewa dan bayar listrik tiap bulan".kata saya.

"Apakah kamu senang dengan semua ini tanpa ada kata tapi?" suami mulai penasaran sebab rumah kami berbeda dengan orang lain.

Dari segi bangunannya rumah ini masih seperti bentuk awal, tidak banyak perubahan. Wajar saja sebab baru ditempati oleh 2 keluarga, dan setelah itu kosong dalam waktu lama.

Katanya, rumah yang tak lama ditinggal ada aura yang berbeda saat memasukinya.  Ketika membuka pintu ruangan berukuran 4x6 itu saya tidak merasakan hawa apapun.


Perusahaan memberikan hak pakai untuk menempati rumah. Bangunannya ada yang kopel dan model deret.  Kami mendapatkan hunian kopel dan nyaman sebab terdiri atas 2 unit dengan 1atap. Tidak ada perbedaan fasilitas antara kopel dan bangunan deret.

Setiap keluarga tidak boleh mengubah bentuk asli bangunan,  jika merasa sempit akan membangun lagi dengan biaya sendiri. Tetangga kami banyak yang melebarkan rumahnya sebab anak telah besar dan butuh kamar.

"Aku senang banget walaupun rumah kita minimalis dalam ukuran dan isinya. Ada rasa kerinduan saat mudik dan ingin cepat kembali ke sini  Mungkin itu yang dinamakan rumahku surgaku. "Kata saya"

"Benar kesemua itu tergantung dari dalam sini, sembari suami menunjuk hatinya . Tidakkah kamu merasa berbeda" kekepoan suami makin menjadi.

"Memasuki rumah tetangga barulah kesemua itu terasa, tapi tak menyesal. Memutuskan memulai hidup baru berarti harus bisa melupakan semua yang pernah dinikmati. Aku suka rumah minimalis ukuran dan isinya.  Rumah harus ramah terhadap anak, perabotan yang banyak membuat dia tidak bebas ketika bermain.

"Jangan khawatir suamiku,  rumah kita tetap sebuah surga asalkan bisa menemukan kehangatan,  ketentraman dan kedamaian. Surga itu Akan tercipta dari suasana dan bangunan.

"Hidup diperantauan membuat kita harus bisa membuat suasana nyaman dengan cara bergaul yang baik . Dan untuk bangunannya tidak harus yang besar yang penting nyaman." Uraian saya

Rumah nyaman merupakan idaman setiap orang  dan cara yang kami lakukan adalah:
1. Menjaga kebersihan
Setelah mendapatkan rumah kami tidak bisa  langsung menempati, perlu seminggu goro.  Membersihkan sampah yang ada dirumah dan belukar.
2. Menanam bunga dan pohon didepan rumah
3. Menyiasati rumah yang kecil dengan cara
a.  Membeli peralatan multifungsi seperti rak piring lemari
b. Tidak memberi sekat pada rumah,  tatalah item rumah sedemikian rupa sehingga ada ruangan yang lapang ditengahnya.

c. Cahaya yang terang,  pilihlah lampu berwarna putih kalau perlu gunakan 2 lampu
d. Bermain warna,  ini hanya bisa diterapkan pada gorden sebab cat rumah harus putih.

e.  Untuk menghindari kesan monoton dinding diberi lukisan /hiasan dengan tujuan membuat suasana lebih menarik. Selain itu penambahan wallpaper untuk mempercantik ruangan dan memberi kesan mewah.  Pilihlah wallpaper yang tidak bewarna mencolok sehingga tidak tabrakan dengan lukisan.

Itulah cara kami mewujudkan surga dihunian minimalis, walaupun itu rumah sementara. Selagi bekerja disana jika PHK datang kami harus siap meninggalkannya. Setiap orang punya cara dalam menjadikan tempat tinggalnya sebagai surga.

Kesimpulannya adalah walaupun belum punya rumah sendiri,  kita tetap bisa mempunyai surga.

Kedepannya kami tetap ingin punya sebuah istana dan surga milik sendiri.

4 comments:

  1. rumah tempat kembali setiap penghuninya, sy suka heran dg teman kantor suami yg katanya sering berlama2 di kantor sedang suami mah maunya cepat2 pulang ke rumah.apa rumahnay gak nyaman shg malas pulang ya??? sedang suami mah malah selalu cepat ingin pulang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perlu detektif mbak untuk menyelidikinya mbak.. He . He
      Mungkin ada masalah mbak sehingga merasa rumahnya ngak nyaman

      Delete
  2. Replies
    1. Benar. . Tanpa memandang isi dan kemewahan mas

      Delete

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung