Pengalaman HSG, Sebuah Ikhtiar Menuju Kehamilan

Pada tanggal 18 Desember 2017, merupakan pertemuan pertama saya dengan dokter Ade dan langsung disuruh HSG.  Reaksi kami kaget dan bingung, kok langsung tindakan? Kenapa ngak dikasih vitamin sembari anjuran melakukan HSG, jujur saya belum siap lahir batin.  Saya belum search pengalaman orang lain dan lagi pasti biaya besar. Periksa biasa dan dibekali vitamin itu udah ratusan ribu apalagi pakai tindakan HSG.  Adapun alasan dokter tindakannya dilakukan sekarang (bulan ini) karena saya udah pernah berobat ke dokter kandungan dengan riwayat kesehatan dan menstruasi normal tapi belum juga ada hasil , jadi ini merupakan tindakan untuk mencari penyebab kenapa masih juga belum garis dua. 

Dokter AdePermana, SpOG ,KFER merupakan dokter kandungan ke -4  yang saya kunjungi . Dengan dokter kandungan sebelumnya udah banyak terapi yang diberikan seperti asam folat , penyubur, USG Transvaginal dan USG abdominal. Terus apa perbedaannya? Yang jelas ilmunya lebih tinggi, udah subspesialis sehingga punya kewenangan melakukan tindakan yang terkait fertilitas seperti HSG, Inseminasi dan bayi tabung. 

Baca: 

Kategori pengunjung dokter obstetri dan ginekologi 

Manfaat melakukan HSG 

Bicara kesuburan itu melibatkan 2 pihak yaitu suami dan istri, jadi ketika memutuskan program hamil keduanya harus diperiksa. Masalah kesuburan yang terkait pada wanita itu banyak, salah satunya adalah sumbatan pada tuba falopi. Jadi, tuba falopi adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Ketika saluran ini tersumbat akan menyebabkan sulitnya bertemu sel benih pria dan wanita. 

Pemeriksaan Hidrosalping (HSG) dilakukan dengan menyemprotkan cairan yang mengandung zat kontras ke dalam rongga rahim melalui vagina, kemudian dilakukan foto rontgen untuk melihat apakah zat tersebut masuk hingga saluran telur atau tidak. Tujuannya tak hanya melihat apakah ada sumbatan di saluran telur tapi juga untuk melihat kondisi rahim seperti bentuknya, cedera, adanya benda asing dalam rahim, fibroid, jaringan parut dan polip. Masalah ini bisa menyebabkan keguguran berulang atau menstruasi yang menyakitkan

Sebenarnya melalui USG masalah dirahim ini bisa kelihatan tapi tidak sejelas dengan menggunakan sinar X. Pemeriksaan ini dilakukan setelah menstruasi berakhir dan proses ovulasi belum dimulai.Tepatnya pada hari ke 9 sampai 12. Selain itu, manfaat HSG untuk memastikan apakah tindakan pelepasan tubektomi (steril pada wanita) berhasil.

Sebelum prosedur dimulai ada beberapa hal yang dilakukan

1. Mencukur miss v dan tidak boleh melakukan hubungan minimal 2 hari sebelumnya.
2. Memberi tahu dokter mengenai alergi obat dan lebih baik juga menginformasikan obat yang sedang dikonsumsi.
3. mengkomsumsi obat pereda nyeri, sebaiknya satu jam sebelum prosedur dilaksanakan.
4. Menyiapkan pembalut dan kain sarung

Pengalaman HSG di RS Theresia

Dari klinik Annisa tempat dokter Ade praktek kami menuju RS theresia untuk membuat janji pelaksanaannya. Pemeriksaan ini tidak bisa langsung dilakukan sebab saya sedang menstruasi, walaupun itu hampir usai. Adapun alasan tidak boleh dilakukan tindakan adalah saat menstruasi pembuluh darah terbuka jika dipaksakan akan terjadi penyumbatan di pembuluh darah.  Jika pun udah bersih tetap tidak bisa dilakukan sembarang waktu sebab agak lama dari rotgen biasa sehingga perlu persiapan .

Diiringi perasaan deg-degan saya dan si uda melakukan registrasi di theresia. Yah..  Ini hari ke 9 waktunya melawan rasa takut dan tak siap. Beberapa pengalaman ibu-ibu di forum menyatakan tindakan ini sakit bahkan sampai ada yang pingsan. Huuff... membuat saya hampir mengurungkannya. Namun saya teringat sudah sampai pada tahap ini dan adalah suatu kerugian jika mundur. Kalau tidak sekarang kapan lagi siap. Cepat atau lambat prosedur ini harus dijalani dan juga pelaksanaannya tidak bisa sembarangan waktunya.

Setiba dibagian nurse station (diruangan depan) saya diajak kekamar mandi untuk mengganti baju khusus rontgen, mengosongkan kandung kemih , menggunakan sarung dan memasukkan obat penghilang nyeri ke anus. Jadi teringat masa kerja dulu, sering memberi obat supossitoria untuk pasien anak yang demam. Dengan mantap obat masuk dan mulailah terasa geli serasa ada yang menganjal *hahaaa.

Sembari menunggu obat bekerja saya duduk sendirian di ruangan tunggu, mata tak berhenti melihat jam. Kapankah dilakukan ? Sakitkah? Pikiran itu silih berganti merayapi. Jujur takut banget apalagi setelah masuk ruang tunggu ngak bisa keluar lagi.

Akhirnya giliran saya tiba juga dan ketakutan makin menjadi, rasanya sugesti beberapa menit yang lalu bahwa semua baik-baik saja ngak mempan. Terasa sulit menyeret kaki ini kedalam ruangan tindakan .

Pemeriksaan HSG dilakukan oleh dokter radiologi perempuan. Beruntungnya saya tidak perlu merasa risih akibat beda jenis kelamin. *ini saya loh yang pemalu.

Sebelum memulai tindakan dokter radiologi menanyakan apakah ada riwayat alergi . Selanjutnya perawat

meminta berbaring di bed kemudian menyuruh saya menggeser panggul sampai ujung kemudian dilakukan pengambilan awal gambar. Tujuannya untuk melihat kondisi rahim sebelum HSG. 

Setelah itu dokter meminta untuk membuka kaki lebar-lebar sambil ditekuk, seperti posisi hendak melahirkan. Ada rasa nyeri mungkin sebuah ketakutan padahal saat itu dokter membersihkan daerah sensitif dengan betadine. Lalu, dimasukkan speculum cocor bebek berguna untuk melihat bagian dalam vagina. Alat ini akan.menahan dinding vagina agar tetap terbuka sehingga mulut rahim akan terlihat.

Beberapa kali pekerjaan terhenti lantaran saya bergerak menjauh. Dan dokter berkata ."Jangan dilawan buk, tenang maka semua akan selesai",

"Aduh... Sakit..," sungguh tidak nyaman saat benda dari besi itu menyentuh daerah sensitif.

Sendirian disini menahan sakit, seandainya ada suami rasanya ada transfer kekuatan dari genggaman tangan dan pandangan mata teduhnya. Ahh, pada akhirnya tangan mencengkeram di sisi ranjang besi dan mulut tak berhenti berdoa memohon kekuatan.

Saat spekulum berhasil dipasang dilanjutkan dengan kateter atau selang dan dokterpun  memberitahu "Siap-siap ya, bu. Saya mau semprot cairan kontrasnya. Mungkin agak mules sedikit." Saya berusaha mensugesti pikiran tidak akan terlalu sakit, toh ini hanya mengalirkan air saja ke rahim. Begitu cairan disemprotkan, rasa mulas langsung menjalari perut. Seperti mau BAB. 

Setelah itu dokter dan perawat wanita masuk ruang monitor dan meninggalkan saya sendiri,  menfoto dengan sinar X untuk melihat apakah cairan yang telah  memenuhi rahim, masuk ke dalam saluran telur.

“Udah, Dok?” tanya saya setelah difoto. “Belum, bu. Sekali lagi " jawabnya.

Setelah tindakan disuruh ke kamar mandi untuk mengosongkan kandung kemih, bebersih dan menggunakan pembalut. Sehabis  HSG akan keluar darah tapi jangan takut itu adalah sisa haid dan jumlah ngak banyak. Cairan kontras akan membersihkan saluran telur.

Seperti ronsen lainnya hasil foto keluar hari itu juga tapi analisanya tidak bisa segera. Analisanya dilakukan oleh dokter radiologi dan besok diambil karena tindakan dimulai sudah siang dan pasien banyak.