Kebiasaan ini udah ditanamakan oleh orang tua sedari kecil. Memasak sendiri lebih sehat terbebas dari MSG dan hemat. Sekali makan sekian rupiah kan ya,dan kalau tambuah ciek nambah lagi bayarnya .
* perhitungan banget
Setelah menikahpun juga gitu , tetap memilih makan dirumah. Kalaupun membeli dikondisi saya sakit sehingga tak bisa memasak lauknya atau makanan ringan yang diluar kemampuan untuk memasaknya atau sesuatu yang sering gagal.
Pintar masak ya? Ngak kok ,orang tua "memaksa"anak harus bisa masak apapun. "Tidak ada kata tak bisa,harus dicoba " Prinsip yang ditanamkan sama saya .
Baiklah demi tantangan ini saya akan mengingat tempatnya dan mencari fotonya yang tak seberapa. Aduh... Kenapa tak pernah berpikir dokumentasi itu wajib
Inilah 5 pelipur lapar yang saya sukai
1.pongek OR situjuah
Untuk mencapai tempat pelipur lapar ini tidaklah sulit, berada di limbukan dan menjadi urutan pertama rumah makan sebelum memasuki daerah situjuah.
Selain pongek or , ada juga tempat makan lainnya yang berada diwilayah situjuah. Jangan sampai salah.
Dilihat dari pinggir jalan, rumah makan ini biasa tapi jika melihat kebelakang luas. Cocok bagi yang bawa rombongan.
Rumah makan langganan pejabat ini memiliki parkiran yang cukup luas,bangunannya tertata rapi. Apik.
Untuk rasa makanan jangan diragukan,terutama menu andalannya gulai kambing dan ikan bakar.
Saat menyantap gulai kambing ,kita takan merasa bau kambing yang ada hanyalah perpaduan lembutnya daging dengan kuah yang emmm . .Enak
Untuk ikan bakarnya terasa segar, diambil langsung dari kolam dibawah rumah makan ini .
Selain itu juga tersedia berbagai masakan minang dan akan dihidangkan dimeja. Ciri khas masakan padang semua tersaji tanpa harus pesan.
Untuk makanan ringannya adalah ketan sarikaya yang tersedia dimeja depan. Tampilannya yang unik membuat penasaran untuk mencoba . Ketan dibungkus dengan daun pisang kemudian dikukus . Sedangkan toppingnya(serikaya ) terpisah dan akan diletakkan diatas ketan saat menyantapmenyantapnya .
Oh iya.. Pangek dalam bahasa minang adalah gulai yang kuahnya dikeringkan. Jadi kalau pangek cubadak, gulai cubadak yang tak berkuah.
2. Rumah makan pergaulan
Jika berbicara pergaulan, yang terbayang adalah sekumpulan anak muda gaul yang sedang nongkrong. Realitanya takkan ketemu saat mengisi perut dirumah makan pergaulan .
Berlokasi di Jl. Soekarno Hatta, Parik Rantang., Kota Payakumbuh. Rumah makan ini hanyalah tempat makan yang diisi keluarga atau penumpang bus rombongan.
Menu andalan adalah Dendeng Batokok dan Ayam Batokok. Seperti rumah makan padang lainnya, berbagai menu tersedia di sini .
3. Rumah makan sabar menanti
Don't judge from cover ,tampilannya yang sederhana untuk sebuah tempat makan yang ramai pengunjung . Bahkan saking ramainya, makanan mereka cepat habis . Tak sampai pukul 20.00
Suasana yang ingin ditampilkan pemiliknya adalah santai ,bangunanya non permanen dengan berlantaikan papaan dan membiarkan tanpa jendela. Sembari menyuap makanan anginpun berhembus sepoi dan mata dimanjakan oleh hijaunya sawah.
Tempat pelupur lapar yang berlokasi di daerah payolinyam ini, khusus menjual ikan bakar saja dan menu tambahan seperti gulai daun ubi ,samba,anyang dan gulai cipuik. Hanya itu saja tapi laris manis.
4.Sate daguang-danguang
Sebenarnya banyak yang menjual sate daguang-danguang di pusat kota Payakumbuh . Tapi saya merasa tak afdol jika tak ke daerah guguak untuk menyantap makanan ini.
Saat di sini kita akan disajikan seporsi daging sate yang ukurannya besar dengan tingkat kematangan pas.
Saat datang kita akan diberi ketupat dan kuah sate seporsi kecil tak lama datanglah daging bakar yang bertusuk .
Menurut saya sensasi makan sate adalah berlomba paling cepat dan banyak menghabiskan daging satenya dari seporsi yag disajikan.
Oh iya .. Sekedar saran lebih baik dihitung jumlah daging seporsinya sebelum membayar.
5. Rumah makan basuo
Saat dijambi, kami memilih makan dibasuo. Sebuah rumah makan yang dikunjungi oleh semua kalangan .Tak berlebihan rasanya ,dari yang bermobil sampai bermotor ,dari yang mentereng sampai biasa aja penampilanpenampilan bisa ketemu di sini.
Saking ramainya pengunjung, kami harus berdiri cepat dimeja pilihan takut tak dapat tempat. Bahkan tak jarang duduk dimeja bekas orang yang belum di bersihkan.
Berebut tempat ,siapa cepat dia takkan lama kelaparan. Tak hanya tempat ,pembeli yang bungkuspun antri menunggu diambilkan.
Rasa makanannya enak, harga standar dan mudah ditemukan . Habis dari jamtos belanja kita bisa mangisi perut ,tak perlu berkendara jalan kaki beberapa meter udah nyampe.
Makanan andalan di sini adalah ayam kampung goreng . Bicara ayam kampung jadi pengen masaknya juga nih
No comments:
Post a Comment
Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung