Saya hanya bisa berkata "namanya anak senang explor jadi biarkan saja, toh masa itu ngak akan terulang lagi. Jadi nikmatin aja dan saat kerja pakai hati aja, seluruh tenaga yang keluar itu ngak berasa.
Ketika teman kerja si uda bertandang kerumah , dia cerita Si A rumahnya udah kayak kapal pecah. Nasi berserakan disana sini, sampai bingung mau duduk dimana? Mau kekamar mandi takut terpeleset. Dueeh segitunya.
"Mungkin istrinya sibuk ngurus anak" celetuk saya.
Dia mah udah kayak gitu kata teman uda, semenjak bujangnya tapi anehnya lagi perempuan biasanya suka kebersihan. Akan beda loh rumah yang ada perempuan dengan tidak.
Lanjutnya"apalagi dia udah punya anak yang sedang lasak rumah harus bersih. Akan berbeda rumah yang dibersihkan dengan tidak. Minimal ya, ada satu spot bersih. Ngak mungkin semuanya diserakin sama anak. Kalau mau bebersih sebelum anak bangun. Atau anak dipegang bapaknya".
Perkataan teman si uda ada benarnya, rumah wajib bersih dan kalaupun uzur minimal ada tempat untuk tamu duduk.
Beberes merupakan pekerjaan rumah yang saya sukai karena melibatkan tenaga, pikiran dan seni. Menurut saya komplit tak hanya mengelap, menyapu dan mengepel tapi juga mengatur letak furnitur dan printilan lainnya. Di Ig ada yang sering geser sana sini ,nambah aksesoris di rumah yang matching dan tak mencolok *Seru ya
Ngeliat yang tidak pada tempatnya membuat saya pusing sendiri, apalagi jika barang itu dipakai sehari. Contohnya kunci. Tiap mau berangkat sibuk bececarian, duhh sebeell
Sebenarnya saya bukan orang yang bersih dan rapi banget. Ngepel sekali dua hari tapi jika musim hujan tiap hari. Kalau barang kecil saya bikinkan wadahnya. Yang pasti saya ngak suka rumah ngak rapi.
Setelah rumah bersih tabik pangana, mau ngerjakan apa-apa enak. Teman si uda datang suka dadakan jadi kebersihan dan kerapian harus standby. Kadang mereka sambil merokok dan abunya berserakan bagi saya bukan hal besar. Saat mereka pergi tinggal dibersihkan lagi, sesimpel itu ya .
Bicara kebersihan, saya pernah ketemu sama yang hobi bebersih tanpa memikirkan perasaan orang. Dikit aja kotor langsung lap, ambil sapu dan itu dilakukan didepan tamu.
Ada keluar ucapan "maaf saya bebersih, tapi itu ngak mempan chin. Bakalan nyinggung dan biasanya itu dianggap cara mengusir saat ada tamu. Ada yang menasehatinya tapi dia woles aja.
Pernah ya, saat ada yang mau maen ketempatnya ditolak dengan berbagai alasan gaje. Yah... Kalau ada yang datang bakalan kotor rumahnya.
Ternyata sikap berlebihan itu dinamakan dengan clean freak atau gila kebersihan. Mereka yang terobsesi pada kebersihan terkadang nggak menyadarinya dan ini sering dikaitkan dengan obsessive-compulsive disorder (ODC).
OCD merupakan suatu penyimpangan kejiwaan. Ditandai dengan gejala seperti kepanikan, kecemasan, tindakan berulang, dan hal-hal lain untuk mengurangi kepanikan tersebut.
Kelainan ini ditandai dengan pikiran dan ketakutan tidak masuk akal (obsesi) yang dapat menyebabkan perilaku repetitif (kompulsi). Contohnya pada kebersihan. Namun, nggak semua orang yang terobsesi pada kebersihan memiliki kelainan tersebut.
Orang dengan OCD berbeda dengan pecinta kerapian. Pecinta kerapian dan kebersihan membersihkan karena merasa senang dan dapat lebih produktif di lingkungan yang bersih dan rapi. Jika ada yang datang dan mengotori tak masalah baginya.
Sedangkan orang dengan OCD melakukannya di bawah tekanan. Obsesi membuatnya melakukan aktifitas kebersihan secara berlebihan, bahkan secara berulang-ulang.
Penderita ODC dalam bergaul sangat kesulitan karena khawatir jika bersentuhan atau bersalaman dengan orang lain akan kotor atau tertular penyakit. Mereka biasanya akan segera mencuci tangannya, bahkan sampai lecet.
Mengerjakan perkerjaan rumah itu ternyata ada etikanya juga. O. K kebersihan itu sebagaian dari iman tapi mbok ya jangan sampai nyakiti orang. Mau pahala malah nimbulin dosa
Wah baru tahu ada penyimpangan kejiwaan dalam hal bersih-besish seperti OCD ini.. thanks sharingya mbak Unni😊
ReplyDelete