Mom Shaming , Hari Ibu dan Upaya Mengatasinya
December 23, 2018
Hari ini teman saya ngadaian acara turun mandi anaknya dengan meriah. Dentuman organnya layaknya sebuah acara nikahan, belum lagi menunya yang mewah.
Biasanya ya, menu untuk akikah itu gulai kambing aja , nah dia ditambah dengan ikan bakar, rendang. Kalau kata teman saya saatnya perbaikan gizi, buaha.. ha
Ketika mau pulang kami pamit kekamarnya sekalian lihat si baby. Pas pulak dia lagi ngoceh ngak jelas.
"Udah berbuih mulut menjawab hal yang sama, maunya ditulis aja di dinding dan suruh baca"
" ada apa ini?" tanyaku
"Bosan dengan pertanyaan nama anak, bbl, lahir dimana dan kenapa sc dan ada tambahan lagi kok diberi sufor? "Jawabnya sembari mengaduk botol susu
Saya yang mau bertanya keder duluan, malas ah kena semprot yang lagi mom shaming
Prilaku ini sangat menyakitkan ibu tak hanya ibu baru tapi juga ibu dengan anak banyak. Jika dibiarkan bisa berdampak pada ibu, anak dan orang disekitarnya.
Mom-shaming membuat cemas dan tak bahagia. Tidak jarang mereka menyalahkan diri sendiri, keadaan akan memburuk jika ibu sangat sensitif. Ia tanpa sadar merusak bonding serta relasinya dengan pasangan.
Kelompik Ibu yang sensitif biasanya ibu muda yang belum berpengalaman . Mereka masih belajar dan mungkin trial-error dalam pengasuhan. Cemoohan dan olokan bisa membuat rendah diri.
Pada ibu yang telah berpengalamanpun bisa memberikan dampak, dia akan meruntuhkan konsep pengasuhan yang telah dimilikinya. Intinya adalah tanpa memandang baru atau lama mom-shaming dapat merusak kondisi psikologis ibu.
Ada 2 bentuk pelakunya yaitu sengaja menyakiti dan yang ingin memberi masukan, namun melukai perasaan ibu yang dikritik.
Biasanya prilaku mom shamming yang sengaja ini, sering dilakukan sesama ibu. Tak bisa dipungkiri tugas seorang ibu berat sehingga butuh dukungan dan apresiasi. Sayangnya hal itu tak didapatkan dari orang terdekat, ibu yang terzalimi ini akan mencari hal baru untuk melepaskan kesusahannya. Salah salah satunya mengurusi orang lain yang sepantaran (sesama ibu). Hal ini dirinci lagi oleh Stephanie Barnhart, pendiri Socialminded Media Group dan editor Mommy Nearest . Banyak faktor yang membuat seorang ibu menjadi pelaku mom-shaming, antara lain merasa bosan, marah, cemburu, repot, terlalu letih, kehilangan jati diri, dan haus pengakuan.
Seperti halnya balas dendam ospek yang tak tepat sasaran, bagitu kelas 3 membalas yang didapatkannya semasa kelas 1 dulu. Mam shamingpun tak ubahnya lingkaran setan.
Memutus lingkaran ini dengan memberikan ibu me time, rehat sejenak dari rutinitas demi mendapatkan kewarasan.
Kenapa bisa banyak begini? Pelakunya kadangkala tidak menyadari banyak nasihat yang diberikan membuat risih. Ada perbedaan yang tipis antara mengajarkan dan merendahkan.
Belum lagi perdebatan yang intens antara si ibu yang mendapat teori parenting dengan orangtua atau mertua dengan teori lama mereka tentang cara asuh cucunya.
Di dunia yang serba digital pun bullying pada ibu bisa didapatkan tanpa harus saling mengenal. Ketika si ibu menggungah foto anaknya ke media sosial netizen maha bener maha tahu mulai nyinyir.
Adapun hal yang paling banyak dikomentari adalah mengenai disiplin, pemberian nutrisi anak, cara pemberian susu, dan keputusan pengasuhan anak.
Trus gimana cara kita menyikapi kalau menemukan kekeliruan, simpan dalam hati atau mengkomunikasikan? Bagaimana kalau dia melakukan hal fatal kepada anaknya, misalnya berikan pisang saat anak baru umur 3 bulan.
Cara menyampaikan saran agar tak terkesan mom shaming
1.Atur Waktu untuk Berbicara
Carilah waktu dan lihatlah situasi yang bersangkutan. Jika yang bersangkutan sudah menampakkan kondisi stres, tunda aja. Jangan melakukan didepan umum,lebih baik 4 mata.
2. Jangan menghakimi
Ketika ingin menyampaikan , gali terlebih dahulu alasannya melakukan suatu hal. Misalnya memberi makan bayi pisang.
3. Sampaikan dengan jelas dan detail
Dalam sebuah studi psikologi, disebutkan bahwa cara penyampaian perkataan seseorang lebih berpengaruh ketimbang kata-kata yang disampaikan. Jadi gunakan bahasa yang sederhana.
4. Perhatikan Gestur
Gestur itu meliputi eye contact, nada bicara, intonasi, volume suara, ekspresi wajah, hingga body language. Melalui gestur inilah dinilai tanggapan orang saat diberikan pencerahan dan jika dia tak menanggapi lapangllapangkan dada
Mom shaming udah dari zaman dahulu dan harus dihentikan. Bukan berarti kita ngak boleh kepo dengan seorang ibu untuk urusan mengasuh anak. Bertanyalah, berpendapatlah tapi Pilihlah kalimat yang tak menyudutkan ibu
Ada perbedaan rasa dalam kalimat dengan maksud yang sama .
Melalui peringatan hari ibu ini , kita harus mendukung ibu dalam mengasuh anaknya . Caranya dengan tak merecokinya dengan perkataan yang menyakiti. Dan sesama ibu harus mendukung .
Sumber gambar : ig parentalk
Biasanya ya, menu untuk akikah itu gulai kambing aja , nah dia ditambah dengan ikan bakar, rendang. Kalau kata teman saya saatnya perbaikan gizi, buaha.. ha
Ketika mau pulang kami pamit kekamarnya sekalian lihat si baby. Pas pulak dia lagi ngoceh ngak jelas.
"Udah berbuih mulut menjawab hal yang sama, maunya ditulis aja di dinding dan suruh baca"
" ada apa ini?" tanyaku
"Bosan dengan pertanyaan nama anak, bbl, lahir dimana dan kenapa sc dan ada tambahan lagi kok diberi sufor? "Jawabnya sembari mengaduk botol susu
Saya yang mau bertanya keder duluan, malas ah kena semprot yang lagi mom shaming
Mom shaming dan me time
Mom shamming adalah perilaku mempermalukan ibu-ibu lain dengan kritikan, sindiran, komentar negatif dan pertanyaan menuduh. Tujuan si pelaku adalah memperlihatkan yang dilakukannya sudah bener dan diluar itu salah.Prilaku ini sangat menyakitkan ibu tak hanya ibu baru tapi juga ibu dengan anak banyak. Jika dibiarkan bisa berdampak pada ibu, anak dan orang disekitarnya.
Mom-shaming membuat cemas dan tak bahagia. Tidak jarang mereka menyalahkan diri sendiri, keadaan akan memburuk jika ibu sangat sensitif. Ia tanpa sadar merusak bonding serta relasinya dengan pasangan.
Kelompik Ibu yang sensitif biasanya ibu muda yang belum berpengalaman . Mereka masih belajar dan mungkin trial-error dalam pengasuhan. Cemoohan dan olokan bisa membuat rendah diri.
Pada ibu yang telah berpengalamanpun bisa memberikan dampak, dia akan meruntuhkan konsep pengasuhan yang telah dimilikinya. Intinya adalah tanpa memandang baru atau lama mom-shaming dapat merusak kondisi psikologis ibu.
Ada 2 bentuk pelakunya yaitu sengaja menyakiti dan yang ingin memberi masukan, namun melukai perasaan ibu yang dikritik.
Biasanya prilaku mom shamming yang sengaja ini, sering dilakukan sesama ibu. Tak bisa dipungkiri tugas seorang ibu berat sehingga butuh dukungan dan apresiasi. Sayangnya hal itu tak didapatkan dari orang terdekat, ibu yang terzalimi ini akan mencari hal baru untuk melepaskan kesusahannya. Salah salah satunya mengurusi orang lain yang sepantaran (sesama ibu). Hal ini dirinci lagi oleh Stephanie Barnhart, pendiri Socialminded Media Group dan editor Mommy Nearest . Banyak faktor yang membuat seorang ibu menjadi pelaku mom-shaming, antara lain merasa bosan, marah, cemburu, repot, terlalu letih, kehilangan jati diri, dan haus pengakuan.
Seperti halnya balas dendam ospek yang tak tepat sasaran, bagitu kelas 3 membalas yang didapatkannya semasa kelas 1 dulu. Mam shamingpun tak ubahnya lingkaran setan.
Memutus lingkaran ini dengan memberikan ibu me time, rehat sejenak dari rutinitas demi mendapatkan kewarasan.
Pelaku mom shaming lainnya
Selain sesama ibu, pihak lain yang menjadi pelaku menurut survey C.S. Mott Children’s Hospital Universitas Michigan dikutip dari Livescience, adalah anggota keluarga. Hasil survey 475 ibu dengan balita, 37% pelaku adalah orang tua sendiri, suami (36%), mertua (31%), teman (14%), dan petugas kesehatan (8%).Kenapa bisa banyak begini? Pelakunya kadangkala tidak menyadari banyak nasihat yang diberikan membuat risih. Ada perbedaan yang tipis antara mengajarkan dan merendahkan.
Belum lagi perdebatan yang intens antara si ibu yang mendapat teori parenting dengan orangtua atau mertua dengan teori lama mereka tentang cara asuh cucunya.
Di dunia yang serba digital pun bullying pada ibu bisa didapatkan tanpa harus saling mengenal. Ketika si ibu menggungah foto anaknya ke media sosial netizen maha bener maha tahu mulai nyinyir.
Adapun hal yang paling banyak dikomentari adalah mengenai disiplin, pemberian nutrisi anak, cara pemberian susu, dan keputusan pengasuhan anak.
Perbaiki komunikasi dan lapangkan hati
Seperti yang saya ceritakan tadi pelaku bullying kadangkala ngak ada maksud menyakiti, lebih tepatnya basa-basi dan kepo aja.Trus gimana cara kita menyikapi kalau menemukan kekeliruan, simpan dalam hati atau mengkomunikasikan? Bagaimana kalau dia melakukan hal fatal kepada anaknya, misalnya berikan pisang saat anak baru umur 3 bulan.
Cara menyampaikan saran agar tak terkesan mom shaming
1.Atur Waktu untuk Berbicara
Carilah waktu dan lihatlah situasi yang bersangkutan. Jika yang bersangkutan sudah menampakkan kondisi stres, tunda aja. Jangan melakukan didepan umum,lebih baik 4 mata.
2. Jangan menghakimi
Ketika ingin menyampaikan , gali terlebih dahulu alasannya melakukan suatu hal. Misalnya memberi makan bayi pisang.
3. Sampaikan dengan jelas dan detail
Dalam sebuah studi psikologi, disebutkan bahwa cara penyampaian perkataan seseorang lebih berpengaruh ketimbang kata-kata yang disampaikan. Jadi gunakan bahasa yang sederhana.
4. Perhatikan Gestur
Gestur itu meliputi eye contact, nada bicara, intonasi, volume suara, ekspresi wajah, hingga body language. Melalui gestur inilah dinilai tanggapan orang saat diberikan pencerahan dan jika dia tak menanggapi lapangllapangkan dada
Hari ibu dan upaya menghentikan bullying
Mom shaming udah dari zaman dahulu dan harus dihentikan. Bukan berarti kita ngak boleh kepo dengan seorang ibu untuk urusan mengasuh anak. Bertanyalah, berpendapatlah tapi Pilihlah kalimat yang tak menyudutkan ibu
Ada perbedaan rasa dalam kalimat dengan maksud yang sama .
Melalui peringatan hari ibu ini , kita harus mendukung ibu dalam mengasuh anaknya . Caranya dengan tak merecokinya dengan perkataan yang menyakiti. Dan sesama ibu harus mendukung .
Sumber gambar : ig parentalk
2 komentar
Mom shaming memang gak enak banget saat kita sudah bersusah payah berusaha menjalankan rumah tangga semampu kita. Semoga saya bukan kelompok yang ikutan suka nyinyiers nyrempet-nyrempet mom shaming #hihi jangan .. jangan..saya sering melakukannya ya
ReplyDeleteKadang khilaf ada ,apalagi maksud kita baik tapi tanggapan orang berbeda. Menurut saya ngobrol yang agak mendalam dan berpotensi menyudutkan orang mending ngak usah
DeleteHai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung