Thursday, 24 January 2019

Bangga menjadi Narablog di Era digital

Pagi ini paket dari BPN datang, sebuah mug dan gantungan kunci. Reward yang keren banget untuk keberhasilan menyelesaikan challenge 30 hari ngeblog tanpa jeda.
Lelah menjalaninya, bahkan ya, saat nyawa baru terkumpul dipagi hari langsung keingat dengan tema hari ini. Buaha.. ha. Tapi lihat sisi baiknya kebahagiaan diakhir.

Berakit-rakit kehulu
berenang-renang ketepian
bersakit-sakit dahulu
bersenang -senang kemudian.

Sebenarnya ini bukan pertama kali saya mengikuti tantangan menulis . Sebelum ini udah pernah dan berat sampai finish,  hanya bertahan di hari ke 15.

Lulus challenge itu sebuah pencapaian besar ditahun 2018, bagaimana tidak memaksa otak berpikir dan melawan mood apalagi jelang datang bulan. Hmmm.. Jangan ditanya saat PMS, senggol dikit kena. 😎

Keberhasilan saya menyelesaikan tantangan ini disebabkan oleh keinginan ,  anak kecil juga tau! Buaha..ha.

Serius ya, saya berhasil khatam karena ingin mendalami dunia blog. Awalnya menulis untuk berdamai dengan keadaan, bukan berarti ada luka batin yang mengganggu emosi. Hanya ada sedikit ketegangan dan kelelahan dan perasaan-perasaan itu perlu diluapkan. Bahasa ekstrimnya biar waras,  buaha.. ha

Benar, saya merasa sedikit lega saat udah merangkai kata. Perasaan ini udah diteliti oleh James Pennebaker, menurutnya menuliskan perasaan akan membawa pengaruh yang positif bagi kesehatan dengan meningkatnya kekebalan tubuh.

Blog itu pengubah hidup 

Diawal merintis saya sering curhat demi mencari sebuah kelegaan . Berjalan waktu mulai berani mengikuti kompetisi blog dan belum pernah menang. Pahit ya, Trus?  Merasa bosan dan melupakan blog, tenggelam dalam sosmed.

Padahal, dimasa itu saya udah beli domain. Berpikir setelah berbayar semakin semangat menelurkan karya. Errr... Ekspektasi ngak sejalan dengan realita.

Titik terendah itu saat gagal jadi PNS, mau jadi apa mau ngapain lagi. Kenapa ngak seriusin yang didepan mata. Lebih baik garap media menulis ini lagi.

Saya makin 'memanas' saat baca penghasilan sebulan narablog , jutaan. Tanpa disadari iri melilit hati, ah ..Itu manusiawi , bahkan iblispun memilikinya dan dia di usir dari surga.  Makanya, berhati-hatilah dalam menyimpan rasa dengki, karena sudah diperingatkan dalam kitab suci.

Jadi,bolehkah iri? Jika sebagai motivasi silahkan aja. Karena akan memicu kompetisi positif dimana kita berjuang lebih keras lagi untuk mencapainya, bahkan kalau bisa melebihi apa yang sudah dicapai orang lain.

Dan saya menyadari untuk berada di posisi ini narablog tersebut berkerja keras mencari ide, mengolahnya, editing dan share. Cukupkah itu?  Tidak mereka berlatih terus menerus untuk mendapatkan yang diinginkannya,  mendayagunakan semua upaya . Bahkan ada yang memutuskan resigen demi totalitas.

Sebagai pengangguran kenapa saya tidak memaksimalkan waktu yang dimiliki? Langkah pertama yang dilakukan sebagai upaya mengikuti jejak meraka adalah menata ulang semuanya dari tampilan blog, gaya penulisan, image pendukung dsbnya.

Bangga menjadi narablog

Banyak yang heran ketika tau aktifitas saya menjadi narablog. Menghabiskan waktu demi mencari materi untuk konten. Dapat apa?  Yang jelas saat ini saya belum mendapatkan penghasilan tapi bangga menjadi blogger, bisa mengetahui berbagai informasi bahkan kadang serasa jadi pintar. Ini akibat sering cari materi lomba.

Keuntungan lain yang saya dapatkan adalah berpikir kreatif ,ini biasanya saat ikut lomba demi mencapai kemenangan walaupun belum pernah merasakannya.

Memiliki banyak teman yang dikenal dari komunitas tanpa tatap muka dan dapat ilmu gratis. Keren kan ! Berteman dengan yang sekufu itu menyenangkan, bisa berbagi dan menerima ilmu  .  Komunitas itu keberadaannya penting tak hanya sebagai tempat menimba ilmu tapi juga penumbuh  semangat untuk terus menulis. Terasa banget loh,melihat updaten konten dan hal yang berbau angka(da,pa, trafik) membuat saya penasaran mencari tau cara mereka .
Ternyata dari rajin update konten dan rajin BW. Reaksi saya adalah rajin menulis seperti mereka.

Keuntungan terakhir yang saya rasakan sebagai narablog adalah pengalaman. Mengikuti gathering tak hanya nambah ilmu tapi juga pengalaman , bertemu dengan orang penting , saksi lonching produk dan berbagi dengan yang expert dibidangnya . Jadi jika ada yang bertanya kesibukan saya , dengan bangga ku katakan" iam blogger "

Narablog di era digital


Narablog atau lebih dikenal dengan nama blogger adalah istilah untuk orang yang menulis diinternet menggunakan media blog.  Tak ada kriteria untuk menjadi blogger ,siapapun yang suka menulis bisa disebut blogger walaupun lebih sering mengisinya dengan curhatan. Tuh...Asyikkan

Berada di era ini mampu mengubah segalanya, akses informasi cepat dan mudah didapatkan .

Bahkan ya, informasi  atau berita dengan mudahnya viral tanpa sempat di check  kebenarannya . Tak Jarang seperti benang kusut, duh. .. Narablog punya peran yang berat sebenarnya . Dia harus mampu menyaring dan menyebarkan kebenaran.

Jadi ingat perkataan sayyid quthb "satu peluru hanya mampu menembus satu kepala, namun satu tulisan dapat menembus ribuan bahkan jutaan"

Lalu bagaimana dengan media sosial lainnya ? Pada intinya sama aja menulis tapi ketika berbicara blog, tak hanya dilengkapi dengan data tapi juga akan ada pembahasan mendalam tentang suatu hal serta dipermanis oleh image .

Era digital itu kecepatan dan kemudahan dalam mencari informasi seperti kilat, begitu juga dengan kecanggihan teknologinya. Di era ini mudah dalam  berkarya bagi seorang blogger tak terpaku dengan laptop ,cukup dengan smartphone saja.

Saat mengikuti challenge BPN saya memilih menggunakan smartphone daripada laptop karena kepraktisannya. Dimanapun dan kapanpun tetap bisa menulis ,tak bisa disangkal tantangan menulis 30 hari merupakan titik awal untuk melangkah lebih dalam penciptaan karya.

Saya menang dalam menaklukkan tantangan tapi belum berhasil sebagai narablog. Belum menghasilkan rupiah hanya sebatas senang -senang aja dan untuk itu saya harus bergiat di era digital ini demi menjadi blogger profesional yang masih partime

Saya ingin maju sebagi narablog 

Saya tak bisa bohong ada rasa iri dengan keberhasilan blogger lain ,maka dari itu harus maju dalam mengelola blog .Caranya dengan menulis hal penting dan kalaupun curhat harus ada solusi bagi pembaca.

Selain itu juga harus susun resolusi biar nampak progresnya ,penting?  Ternyata iya ...karena manusia mudah terlena dan kehilangan arah .

Saya sering asyik dengan sosmed tanpa sempat ngurus blog dan tidak terasa udah akhir tahun aja. Hu. ..Hu merugi waktu.

Baeklah, resolusi ditahun 2019 ngak jauh beda dengan sebelumnya ,blog bisa berkembang dan menghasilkan. Adapun caranya :
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas tulisan 
Saya menargetkan setiap minggu minimal 2 tulisan udah tayang dan sebagai penyemangat dengan gabung di komunitas yang sering mengadakan challenge.  Selain itu untuk mencegah buntu ide saya menambahkan kategori baru seperti zero waste dan blogging tanpa menghilangkan kategori lama
Tulisan banyak tapi ngak ada isinya, pasti ngebosenin maka dari itu saya mau rajin baca buku dan ikut kelas menulis
  • Meningkatkan da dan pa
Indikator agency ngajak kerjasama adalah angka-angka dari da dan Pa . Dan saat ini Da saya belum naik banyak , semoga di akhir tahun nanti jadi 25. Amin
  • Menang kontes blog
Selama ini sering dapat hadiah hiburan dan sertifikat .Pengennya tahun ini dari sekian lomba itu bisa merasakan menang hadiah utama .
Saya bangga jadi narablog mengetahui banyak hal dan mampu menuliskannya dengan cara saya . Dan akan lebih rasa bangga itu jika semua resolusi bisa terwujud. 

9 comments:

  1. 30 hr gak berenti... Idenya nongol aja ya.. sy plg bnyk 3 x seminggu udh memble 😁😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. . Mbak ,temanya udah dikasih BPN. Kalau ngak ada saya nyerah juga mbak

      Delete
  2. Wah, keren banget. Konsistensi adalah musuh utama blogger aku rasa.... 😅 selamat, semoga berhasil lagi dan lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. . Konsisten itu musuh utama, challenge itu pemanasan untuk konsisten.Tq ya

      Delete
  3. Semangat untuk konsisten ngeblog mba.. yang penting bisa menginspirasi kalau rezeki mah yakin gak akan kemana yang penting kita serius :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar mbak, kalau mikirin rejeki ngak jadi nulisnya. Lebih baik dibikin hepi aja .

      Delete
  4. Wah selamat ya , mbak sudah sukses di chalenge yang pasti tidak mudah. 30 hari menulis tanpa absen? wow, saya tidak yakin saya bisa. Ini aja baru mau konsisten nulis 1 minggu 1 cerita.
    Semoga tercapai ya, mbak cita-citanya jadi blogger profesional. Tak kalah kerennya dari jadi pns lho.. hehe.. wong saya asn saja pengen ikutan nulis blog. Ya itu, biar menjaga kewarasan. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mbak ,tekanan dan pasrah kadang bikin produktif.
      Semoga bisa ya mbak ,harapan jadi pns udah tipis mengingat umurumur udah di batas .

      Menulis aja mbak, pasti seru cerita tentang kredit point, golongan dan jabatan asn .

      Delete

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung