Sunday, 22 December 2019

Hari Ibu dan Curhatan Untuk Lelaki

Ketika buka kalender dipagi ini sedikit kaget, Oh udah 22 Desember ternyata. Hari yang didedikasikan untuk para ibu secara nasional.

Peringatan hari ibu diresmikan oleh
Presiden Soekarno pada acara kongres perempuan. Adapun Dasar peringatan adalah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Ternyata, tujuannya untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Baca: ibu sebagai change agen dalam penerapan 4 pilar kebangsaan

Tak bisa dipungkiri, keberadaan para ibu memberikan kontribusi untuk perjuangan. dan jauh sebelum kemerdekaan telah ada kongres perempuan.Dan pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928, diterapkan hari ibu.

Perjuangan boleh usai tapi peran seorang ibu dalam keluarga dan lingkungan sosial tetap ada.Maka 22 Desember tetap dirayakan tapi lebih kepada pernyataan rasa cinta terhadap kaum ibu.

Adapun bentuk  peringatan dengan
memberi bingkisan, bunga, menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan memakai kebaya serta menjadikan ibu ratu sehari dengan membebastugaskankan tugas domestiknya.

Walaupun belum jadi ibu, tapi saya tetap bahagia merayakannya, namun ada sedikit kekesalan untuk para lelaki. Kekesalan ini udah lama terpendam dan pagi ini bangkit lagi karena suatu hal didalam bus.

Jadi, dipagi ini setelah melewati perjalanan selama 12 jam dari kampung, saya harus nyambung lagi 3 jam.

Kondisi lelah dan mabuk pasti pengen mendapatkan bangku yang nyaman dalam arti bisa tidur tenang diperjalanan.

Keinginan itu terwujud tapi nyaris buyar lantaran teman sebangku laki-laki. Bagi saya jika perjalanan lebih dari sejam kurang nyaman jika berteman dengan lawan jenis.

Ketika sampai di bangku itu saya melihat laki-laki itu duduk saja ,tak bergeming. Biasanya, lelaki akan pindah kalau teman sebangku beda jenis. Tujuannya untuk menghormati dan bikin nyaman. Lah dia basipakak saja.

Jujur saya tak minta diistimewakan, tapi jadi mikir aja. Ketika ada banyak pilihan bangku kosong dia tak peduli. Entah bagaiman jika dia berada dibus yang penuh , saat itu ada penumpang seperti wanita hamil, anak-anak dan lansia.

Mungkin dia ngak mau rugi, udah bayar tapi ngak duduk.Pasti akan berprilaku sama,  buka suudzon ya!

Hmmmm... Orang tak empati kayak ini suruh ganti rok aja. Jadi lelaki kok ngak punya rasa

Akhirnya saya mengalah, cari kursi kosong yang banyak tersedia. Dan sepanjang perjalanan teringat beberapa kekesalan sama lelaki, nih saya rangkum

1. Saat lagi asyik lupa dengan sekitar

Awal menikah saya keki,  memanggi si Uda untuk minta bantuan. Tak cukup sekali perlu berulang, ternyata ini hal wajar dialami oleh semua pria.

Ada perbedaan anatomi otak bernama corpus callosum,  merupakan serat saraf yang berada di tengah otak yang menghubungkan otak kiri dan kanan.Pada wanita  30 persen lebih tebal dibanding pria.

Dampaknya, perempuan mampu mengerjakan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu bersamaan.

Pada laki-laki corpus callosum lebih tipis sehingga mudah fokus, dalam waktu 10 menit mampu konsentrasi tapi pendengarannya menurun.

Setelah paham ilmu ini saya ngak lagi teriak- teriak, cukup mencoleknya saja


2. Ngak peka

Terutama bagi istri yang kerepotan tugas domestik, bantuan kecil dari lelaki besar banget nilainya.

Sayangnya, ketika udah pontang-panting dia asyik sendiri. Errr...

Kesemua itu ngak akan jadi masalah ketika komunikasi, to the points saja. Katakan aku butuh bantuanmu

So katakan selamat tinggal pada Terserah


3.Menolak dengan alasan menyakitkan

Hidup itu pilihan termasuk untuk cari kriteria pendamping hidup.Muda ,cantik dan berpendidikan merupakan kriteria umum terutama bagi lelaki.

Dan dari ketiganya, muda selalu jadi yang utama. Alasan mengutamakan ini ,konon katanya perempuan lebih cepat menua dari lelaki dan juga sulit dapat keturunan. Errrr...

Kriteria muda boleh, this your choice tapi jangan nyakitin hati wanita juga. Akan lebih baik jika kalian kaum lelaki ketemu perempuan udah berumur matang (lebih dari 25 tahun)dan ngak sreg sama dia karena faktor umur kemudian menolaknya, mbok ya pilih alasan yang ngak nyakitin hati.

Ngak usahlah alasannya saya mau cari yang muda, kenapa ngak bilang  lagi dekat sama orang lain, atau bilang saja bukan kriteria tanpa harus menyinggung umur.
Hei... Lelaki, penolakan karena umur bagi perempuan itu nyakitin dan tak jarang berbekas dihati.

Selalu ingat perempuan yang lambat menikah bukan karena ambisius mengejar pendidikan atau karir. Tak semua orang mudah ketemu tambatan hati, tak semua orang suka pacaran. Ada yang menyukai jalur ta'aruf.

4. Menyalahkan karena belum hamil


Tak hanya lelaki saja lingkungan juga ikut membuly istri yang belum hamil. Padahal ya penyebab kemandulan bisa datang juga dari lelaki.

Baca: gangguan kesuburan yang terjadi pada PUS

Keempat diatas, bikin gemesh ya. Tanpa bermaksud nyalahin, ini lebih kepada rangkuman curhatan para perempuan.


Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hari_Ibu




No comments:

Post a Comment

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung