Wajib Tahu! Istilah -istilah Yang Berkaitan Dengan Covid-19
March 17, 2020
Penyebaran covid-19 yang cepat begitu mengkhawatirkan. Dalam hitungan minggu saja sudah banyak orang yang terpapar dan jujur ini bikin saya cemas, belum lagi berbagai info yang masuk ke telinga ini.
Duh... rasa takut tapi jangan sampai surut mengetahui perkembangan berita. Apapun itu, seseram apapun jangan buat kita putus dengan informasi, sebab hal ini akan jadi kita lebih baik lagi dalam melangkah. Lebih hati-hati dalam berbuat. Contohnya penyebab covid-19, setelah tahu kita akan menjaga diri lebih baik lagi.
Informasi yang beredar dimedia kadangkala menggunakan istilah kedokteran atau bahasa Inggris. Akibat sering diucapkan membuat kita memahami makna secara tersirat. Lebih tepatnya menerka-nerka mungkin ini maksudnya.
Harus selalu diingat tak selamanya terkaan itu bisa benar dalam penggunaannya, bisa-bisa kita salah meletakkan dalam percakapan. Berujung jadi bahasa aneh, ingat Vicky ngak?
Beberapa kata yang hits saat Corona virus ini pahami ya, biar tak gagal paham
Adapun caranya :
1.tidak keluar rumah kecuali untuk hal penting seperti belanja
2.kontak fisik seperti bersalaman, berpelukan, cipika-cipiki
3.tidak berkumpul atau hindari keramaian
4.jaga jarak misalnya saat antrian 1m
5.menutup tempat wisata, membatalkan acara yang telah direncanakan
Selain wth, juga ada istilah belajar dari rumah dan beribadah dirumah. Oh ... Iya.. Tagar yang sering didengungkan adalah #dirumahaja
Baca: memilih jadi freelance, dapur masih bisa ngebul
Seperti halnya isolasi, tujuannya karantina untuk melindungi orang lain terhadap paparan penyakit baik dari yang kena atau suspek. Ketika kita pernah berkontak dengan penderita positif covid-19, harus dilakukan karantina sendiri setidaknya selama 14 hari.
Seperti halnya sosial distancing, selama karantina tidak boleh bertemu orang dan menjaga jarak setidaknya 2 meter dari orang yang tinggal serumah. Selama karantina juga harus menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Hasil dari karantina inilah tindakan akan diambil. Jika ditemukan gejala harus ke pusat pelayanan kesehatan.
Saat lockdown, semua kegiatan berhenti kecuali esensial seperti berhubungan dengan makan minum, kesehatan dan keamanan.
Upaya penutupan wilayah publik ini dilakukan ketika penyakit sudah mendekati titik kritis dari kemampuan pelayanan kesehatan untuk menangani .
Permasalahan-permasalahan saat lockdown: masalah ekonomi dan keamanan sehingga saat ini belum ada aturan resmi untuk kebijakan ini
Cara untuk mendapatkan herd imunity dengan pemberian vaksin namun hingga saat ini covid-19 belum ada vaksinnya.
Jika kondisinya memburuk dan sudah memenuhi kriteria PDP atau hasil laboratoriumnya positif terinfeksi virus Corona, maka ODP tersebut harus dibawa ke rumah sakit.
Perbedaan ODP dan PDP dari gejala yang dialami. Pada ODP, gejala yang muncul hanya salah satu antara demam atau gangguan pernapasan, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Sedangkan pada PDP, sudah ada gejala demam maupun gangguan pernapasan.
Istilah suspect Corona ini sama dengan PDP.Pasien akan dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan serangkaian pemeriksaan seperti cek darah, rontgen paru-paru hingga swab.
Pada umumnya, disinfektan digunakan untuk mensterilkan benda-benda dari pertumbuhan kuman dan bakteri.
Tracking Pasien, : tindakan melacak riwayat aktivitas PDP sebelum diduga terjangkit Riwayat ini meliputi riwayat perjalanan, tempat apa saja yang dikunjungi, hingga siapa saja yang telah melakukan interaksi dengan pasien.
Swap
Duh... rasa takut tapi jangan sampai surut mengetahui perkembangan berita. Apapun itu, seseram apapun jangan buat kita putus dengan informasi, sebab hal ini akan jadi kita lebih baik lagi dalam melangkah. Lebih hati-hati dalam berbuat. Contohnya penyebab covid-19, setelah tahu kita akan menjaga diri lebih baik lagi.
Informasi yang beredar dimedia kadangkala menggunakan istilah kedokteran atau bahasa Inggris. Akibat sering diucapkan membuat kita memahami makna secara tersirat. Lebih tepatnya menerka-nerka mungkin ini maksudnya.
Harus selalu diingat tak selamanya terkaan itu bisa benar dalam penggunaannya, bisa-bisa kita salah meletakkan dalam percakapan. Berujung jadi bahasa aneh, ingat Vicky ngak?
Beberapa kata yang hits saat Corona virus ini pahami ya, biar tak gagal paham
- Covid-19, merupakan singkatan dari Corona (co)o, virus(Vi) disease (d) 19( virus muncul tahun 2019.
- Wabah atau outbrake: penyakit yang menjangkiti suatu wilayah secara tiba-tiba pada musim tertentu dan jumlah yang terjangkit lebih banyak dari biasanya.
- Epidemi: wabah besar atau peningkatan secara mendadak, cepat dan dalam jumlah yang banyak suatu penyakit yang terjadi disuatu wilayah dan pengaruhi sebagian populasi.
- Pandemi :penyakit sudah menyerang seluruh dunia sehingga menjadi masalah bersama warga dunia.
- Sosial distancing: upaya untuk kurangi kontak jarak dekat demi mencegah penyebaran penyakit . Sosial distancing juga bisa disebut juga penjagaan jarak sosial.
Adapun caranya :
1.tidak keluar rumah kecuali untuk hal penting seperti belanja
2.kontak fisik seperti bersalaman, berpelukan, cipika-cipiki
3.tidak berkumpul atau hindari keramaian
4.jaga jarak misalnya saat antrian 1m
5.menutup tempat wisata, membatalkan acara yang telah direncanakan
- Wth(work to home): bekerja dari rumah. Merupakan bagian dari karantina untuk mencegah penyebaran lebih luas dari penyakitnya. Kebijakan ini diyakini dapat meminimalisir penularan virus Corona.
Selain wth, juga ada istilah belajar dari rumah dan beribadah dirumah. Oh ... Iya.. Tagar yang sering didengungkan adalah #dirumahaja
Baca: memilih jadi freelance, dapur masih bisa ngebul
- Karier: orang yang melakukan kontak tapi tidak menimbulkan gejala.
- Isolasi: membatasi perpindahan orang sakit.
- Karantina: membatasi perpindahan orang yang diyakini telah terpapar penyakit menular seperti COVID-19, tetapi tidak bergejala .
Seperti halnya isolasi, tujuannya karantina untuk melindungi orang lain terhadap paparan penyakit baik dari yang kena atau suspek. Ketika kita pernah berkontak dengan penderita positif covid-19, harus dilakukan karantina sendiri setidaknya selama 14 hari.
Seperti halnya sosial distancing, selama karantina tidak boleh bertemu orang dan menjaga jarak setidaknya 2 meter dari orang yang tinggal serumah. Selama karantina juga harus menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Hasil dari karantina inilah tindakan akan diambil. Jika ditemukan gejala harus ke pusat pelayanan kesehatan.
- Lockdown: pengurangan pembatasan akses keluar masuk suatu wilayah sebagai pengamanan untuk mencegah penularan virus corona COVID-19.
Saat lockdown, semua kegiatan berhenti kecuali esensial seperti berhubungan dengan makan minum, kesehatan dan keamanan.
Upaya penutupan wilayah publik ini dilakukan ketika penyakit sudah mendekati titik kritis dari kemampuan pelayanan kesehatan untuk menangani .
Permasalahan-permasalahan saat lockdown: masalah ekonomi dan keamanan sehingga saat ini belum ada aturan resmi untuk kebijakan ini
- Herd imunity: artinya kekebalan kelompok. Maksudnya adalah terbentuknya kekebalan alami pada sebagian besar orang dalam suatu kelompok setelah mereka terpapar dan sembuh dari penyakit.
Cara untuk mendapatkan herd imunity dengan pemberian vaksin namun hingga saat ini covid-19 belum ada vaksinnya.
- ODP atau orang dalam pengawasan atau pemantauan dan tidak perlu rawat inap di rumah sakit . Mereka diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah setidaknya selama 14 hari hingga kondisi membaik.
Jika kondisinya memburuk dan sudah memenuhi kriteria PDP atau hasil laboratoriumnya positif terinfeksi virus Corona, maka ODP tersebut harus dibawa ke rumah sakit.
- PDP atau pasien dalam pengawasan. PDP akan menjalani proses observasi dengan cara isolasi dirumah sakit. Untuk lebih menyakinkan diagnosa dilakukan pemeriksaan laboratorium yang hasilnya akan dilaporkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI. Selain itu juga ditelusuri siapa saja yang sudah berkontak erat dengan PDP tersebut.
Perbedaan ODP dan PDP dari gejala yang dialami. Pada ODP, gejala yang muncul hanya salah satu antara demam atau gangguan pernapasan, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Sedangkan pada PDP, sudah ada gejala demam maupun gangguan pernapasan.
- Suspect : orang yang memiliki gejala penyakit, pernah melakukan perjalanan ke daerah yang menjadi lokasi pesebaran Corona, melakukan kontak dengan orang yang positif COVID.
Istilah suspect Corona ini sama dengan PDP.Pasien akan dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan serangkaian pemeriksaan seperti cek darah, rontgen paru-paru hingga swab.
- Flattening the curve’ atau ‘pelandaian kurva’ merupakan istilah di bidang epidemiologi untuk upaya memperlambat penyebaran penyakit menular yang dalam hal ini adalah COVID-19, sehingga fasilitas kesehatan memiliki sumber daya yang memadai bagi para penderita. Pelandaian kurva ini dapat dilakukan dengan social distancing, karantina, dan isolasi.
- Imported Case,: Kasus COVID-19 yang menimpa seseorang yang baru kembali dari luar negeri, tanpa terkait dengan kluster manapun.
- Local Transmission : penularan Corona virus yang terjadi secara lokal atau di lokasi tempat pasein positif COVID-19 berada saat ini.
- Rapid test : tes cepat maksudnya hasil dari pemeriksaan tidak membutuhkan waktu lama.
- Antiseptik :zat yang dapat menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme.
- Cairan disinfektan :Zat yang digunakan untuk membersihkan dan membunuh kuman pada benda tak hidup.
Pada umumnya, disinfektan digunakan untuk mensterilkan benda-benda dari pertumbuhan kuman dan bakteri.
Tracking Pasien, : tindakan melacak riwayat aktivitas PDP sebelum diduga terjangkit Riwayat ini meliputi riwayat perjalanan, tempat apa saja yang dikunjungi, hingga siapa saja yang telah melakukan interaksi dengan pasien.
Swap
0 komentar
Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung