Alan Efendhi Mengubah Aloe Vera Menjadi Bernilai Tinggi

August 08, 2024

Apa yang terlintas dibenak kalian ketika mendengar lidah buaya atau aloe vera? Pasti kemampuannya untuk mengatasi masalah kulit. Apalagi beberapa tahun yang lalu pernah viral produk korea berbahan dasar lidah buaya. Apakah itu saja kehebatan tanaman ini?

Kenalan dengan lidah buaya atau aloe vera 

Aloe vera berasal dari jazirah arab, tau lah ya tanaman yang  hidup di gurun mampu bertahan dengan kondisi tidak banyak air. Tanaman menahun ini tidak rewel bahkan mampu bertahan menghadapi serangan hama.

Lidah buaya tak hanya bahan baku kosmetik tapi juga pengobatan, makanan, minuman, dan sebagai tanaman hias. Kenapa tanaman ini bisa mempunyai banyak kegunaaan? Ternyata, lidah buaya memiliki berbagai macam senyawa fitokimia yang bermanfaat terhadap tubuh. 

Berdasarkan laman Pubmed Central dalam artikel berjudul Composition & Applications of Aloe vera, bahwa lidah buaya memiliki 99,5% air dan 0,5% lainnya  terdiri dari lemak, karbohidrat, vitamin , mineral dan enzim serta asam amino.

Kelebihan dari tanaman lidah buaya menginspirasi seorang anak muda untuk membudidyakan dan menghasilkan produk sehat yang bisa dikomsumsi semua umur.


Kenalan dengan Alan Efendhi enterpeuner muda pembawa perubahan 

Seorang putra daerah dusun Jeruklegi, Katongan bernama Alan Efendhi mencoba peruntungan sebagai petani lidah buaya dan dia sukses dalam usahanya tak sekedar bertani tapi berhasil menciptakan produk sehingga  meningkatkan kesejahteraan warga sekitarnya .



Perjuangan Alan Efendhi menarik untuk disimak, tanpa ada basic pertanian dan bisnis tapi mampu melihat potensi besar dari lidah buaya. Selalu ada tantangan berat bagi pionir apalagi yang 'buta' seperti dirinya tentang pembudidaayaan tanaman. Berbekal tekad , dia pulang dari rantau kemudian membeli bibit aloe jenis Chinensis Baker dari Sidoarjo, dan ditanam di kebun depan rumahnya.

Berbagai tantangan dirasakan Alan dimulai dari kondisi kemarau panjang membuat hampir sebagian besar bibit tidak tumbuh. Walaupun Aloe vera bagus di cuaca yang panas tapi tidak tahan ketika kekurangan air.

Tak hanya tantangan di bidang pertanian,  pandangan sekitarnya yang menganggap aneh lantaran belum ada yang menanam aloe vera dalam skala besar. Masyarakat terbiasa menanam palawija dan belum ada contoh nyata sukses berkebun lidah buaya. 

Tahun 2014 merupakan waktu jatuh bangunnya sebagai agrosociopeunership. Namun, 2 tahun kemudian kerja kerasnya  berhasil menggerakkan masyarakat sekitar untuk ikut menanam aloe vera tidak hanya di dalam pot tapi juga pada lahan kosongnya.

Awalnya Rasane Vera, nama usaha yang dibuatnya terdiri dari minuman Nata de Aloe vera, Aloe vera Cube Drink, dan Aloe Liquid. Untuk setiap produknya memperhatikan kualitas dan kuantitas. Tak sekedar tagline minuman sehat tapi diterapkan , terlihat dari pengunaan bahan berkualitas dan pemanis alami dari daun stevia.

Olahan dari aloe vera tak hanya dagingnya saja tapi semua bagian seperti kulit , bunga dan lendir. Hal ini membuat banyak inovasi seperti keripik, dodol, teh. Tak ada yang menyangka tanaman ini bisa dibuat berbagai olahan. 


Dalam perjalanannya, dilakukanlah pemberdayaan kepada masyarakat. Sebanyak 125 orang mitra petani binaan, yang tersebar di Kabupaten Gunung Kidul, Klaten, Bantul, dan Sleman. Mitra ini tidak sekedar penyedia bahan baku, mereka akan didorong menjalankan usaha bila telah mahir.

Pemberdayaan tak hanya petani saja tapi juga ibu rumah tangga di daerahnya. Setiap rumah menanam bibit aloe vera di lahan pekarangan warga bahkan ada yang di dalam pot. Produksi dan packing juga memberdayakan warga, ini lah bentuk pemberdayaan masyarakat lokal.  

Pandemi Covid-19  berdampak bagi kelangsungan usaha Alan Efendi, penjualan turun drastis. Membuat banyak mitra malas menanam lidah buaya. Tantangan ini berhasil dilewati dengan tetap bertahan. Pioner harus tangguh dalam kondisi apapun. 


Harapan besar Alan Efendhi sebagai agrosociopeunership 

Tahun 2018 terbentuklah wisata edukasi di dusun jeruklegi katongan. Banyak  pengunjung berwisata sekaligus belajar secara nyata budidaya tanaman aloe vera. Bahkan mereka bisa praktik langsung cara menanam, kemudian juga melihat proses pembuatan minuman aloe vera serta mencicipinya.

Harapannya kaum muda menciptakan lapangan kerja berwirausaha melalui bertani. Melihat potensi didaerahnya terutama di bidang pertanian diharapkan terjadi perubahan mindset generasi muda. Bekerja dan berkarya di bidang pertanian bisa memberikan hasil bagus sehingga meningkatkan citra positif pertanian. 

Keinginan lain Alan Efendhi adalah Gunungkidul mempunyai produk khas dari bahan baku aloe vera dan untuk terwujud diperlukan kerjasama dari berbagai pihak.


Satu indonesia awards wujud Apresiasi kepada anak muda berkontribusi untuk memajukan dan menginspirasi bangsa

Apresiasi  satu Indonesia award setiap tahunnya diberikan oleh PT Astra kepada generasi muda dengan kepeloporannya dan agent perubahan kepada masyarakat sekiranya.  Penilaian diberikan untuk 5 bidang seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan kewirausahaan dan teknologi. 

Penilaian diberikan oleh dewan juri mewakili berbagai bidang dengan kategori yang ditentukan.  Mempunyai produk berkualitas dan sustainable akan berdampak positif bagi lingkungan serta meningkatkan perekonomian sekitarnya, telah membawa Alan Efendhi sebagai penerima apresiasi bidang kewirausahaan pada tahun 2023

#BersamaBerkaryaBerkelanjutan

#KitaSatuIndonesia


Sumber foto

https://meramuda.com/food-travel/gunungkidul-tawarkan-desa-wisata-edukasi-lidah-buaya/

https://www.dompetdhuafa.org/en/being-empowered-from-the-village/


You Might Also Like

0 komentar

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung

sosial media

LinkedIn

Join

KSB

Total Pageviews

Kelas Growth dari Growthing.id*