Awas, makanan ultra-proses food bisa bikin anak sakit

September 04, 2024

Memiliki anak merupakan sebuah anugerah terindah dan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Karena Tuhan akan memilih orang yang dianggap layak, entah itu secara finansial ataupun mental. Namun tidak menutup kemungkinan dilihat secara kasat, ada yang sudah punya banyak tapi masih dikasih anak. Kembali lagi anak itu hak Tuhan.

Berada di posisi pejuang garis dua tentu akan merasakan emosi roller coaster. Bahagia telat walaupun beberapa hari walaupun setelah itu di prank lagi😆, ataupun sedih ketika ada perbandingan dengan pasangan lain. Belum lagi bicara dana untuk program yang tidak sedikit, sampai ngak punya tabungan. Seberat itu perjuangan untuk memiliki anak. 

Meskipun terasa berat perjuangan bisa membawa banyak hal positif. Seperti  belajar sabar, menghargai waktu bersama pasangan, dan semakin dekat dengan Tuhan. Dibalik hal postif ada perasaan yang dimiliki oleh semua orang tapi pada pejuang garis dua terasa lebih menyesak, kadangkala disebut lebai tapi itu nyata. 

Tak jarang para pejuang garis dua kadang terbersit kata 'tidak bisa bersyukur diberi anak, harusnya dijaga dengan baik. Ini malah dibiarkan saja anaknya, ngak dijaga dengan baik. Entah itu iri atau julid tapi Yah... seperti itulah ungkapan hati pejuang garis dua. 

Apa yang bikin orang terutama pejuang garis dua bisa kesal kepada orangtua? Ketika mereka tidak bisa baik dalam perawatan anaknya. Walaupun akan ada suara lain yang membela setiap orang punya standar masing- masing-masing. Namun, standar itu harus sesuai dengan kesehatan dan perkembangan anak. 

Ada 3 perawatan anak yang harus dilakukan secara maksimal oleh orang tua yaitu personal hiegine, stimulasi atau nutrisi. Dari ketiga hal ini yang menjadi fokus adalah nutrisi. Kenapa ? Karena nutrisi yang tepat akan menjaga kesehatan anak, meningkatkan energi, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Nutrsi yang diberikan pada anak haruslah seimbang antara karbohidrat, protein, mineral dan vitamin, serat, lemak dan hidrasi yang cukup. Kesemuanya ini bisa didapatkan dari makanan dan minuman sehari-hari. 

Faktanya, banyak orangtua yang abai dengan nutrisi anak. Sekedar memberikan makan dan kenyang tanpa memperhatikan apa yang dimakan. Bahkan banyak yang memberikan ultra proses food. Beberapa waktu lalu dimedia sosial beredar seorang ibu yang memberikan anaknya bekal mie goreng di mix dengan nasi. Tak ada sedikit pun zat gizi anak hanya dapat karbohidrat berlebih. Sebenarnya hal ini banyak dikehidupan nyata dan itu aku temukan sendiri. Si ibu udah dikasih tau jangan memberikan makanan sampah pada balitanya tapi masih saja dikerjakan akibatnya anaknya kecanduan mie instan. Belum lagi menormalisasi anak komsumsi minuman berwarna dengan kadar gula tinggi. 

Sebelum lanjut mari dipahami arti ultra-proses food,  makanan yang sudah diolah secara berlebihan, sehingga tidak diketahui bahan asalnya dan juga ditambah bahan kimia, pengawet, pewarna, dan perasa buatan. Tujuannya memberi rasa pada makanan membuat tahan lama, dan menarik perhatian.

Alasan orangtua memilih Ultra proses food praktis dan membuat anak lahap makan, terutama bagi ibu dengan anak GTM, anak mau makan bahagia tapi sayangnya ngak memahami bahayanya. 

Seberapa usia seseorang konsumsi makanan tidak sehat berbahaya bagi kesehatannya terutama bagi anak. Anak sebagai generasi penerus harus dijaga dari semua hal yang masuk ke perutnya. Di sinilah nampak peran orangtua harus maksimal. 

Rasanya di zaman secanggih ini akses informasi sekejap mata tentu akan banyak pembahasan tentang bahaya ultra proses food terutama bagi anak. Sayangnya, banyak yang tidak seaching.

Bahaya ultra proses food 

1. Kurang nutrsi karena seringkali rendah serat, vitamin, dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh anak untuk tumbuh kembang.

2. Tinggi gula garam dan lemak yang menyebabkan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung pada anak.

3. Ada bahan kimia yang akan menggaggu anak dalam jangka panjang.

4. Kecanduan pada rasa manis, asin, dan gurih yang berlebihan pada makanan ultra-proses bisa membuat anak ketagihan dan sulit berhenti mengonsumsinya.


Contoh makanan ultra proses food 

1. Makanan siap saji: Mie instan, nugget, sosis, pizza beku, dll.

2.Minuman manis: Soda, minuman kemasan berasa buah, minuman energi, dll.

3. Makanan ringan kemasan: Keripik, cokelat, permen, biskuit, dll.

4. Sereal instan: Sereal yang banyak mengandung gula dan bahan tambahan.


Dampak Makanan Ultra-Proses pada Anak

• Obesitas: Kelebihan berat badan pada anak bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.

• Perkembangan otak terhambat: Kurangnya nutrisi penting bisa menghambat perkembangan otak anak.

• Perilaku hiperaktif: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultra-proses bisa menyebabkan anak menjadi hiperaktif dan sulit berkonsentrasi.

• Risiko penyakit kronis: Anak yang sering mengonsumsi makanan ultra-proses berisiko lebih tinggi terkena penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung di kemudian hari.


Tips Memilih Makanan untuk Anak

• Baca label nutrisi: Perhatikan kandungan gula, garam, lemak, dan bahan tambahan pada kemasan makanan.

• Pilih makanan segar: Buah-buahan, sayuran, dan daging segar adalah pilihan terbaik untuk anak.

• Masak sendiri: Memasak makanan sendiri memungkinkan kita untuk mengontrol jumlah gula, garam, dan bahan tambahan yang digunakan.

• Berikan contoh yang baik: Orang tua harus menjadi contoh dengan mengonsumsi makanan sehat.


Yuk, Jadi Orang Tua yang Pintar Memilih Makanan untuk Anak. Lebih selektif dalam memilih apa saja yang masuk ke perutnya anak-anak kita. Dengan memberikan makanan yang bergizi dan sehat, kita bisa membantu mereka tumbuh kembang dengan optimal dan terhindar dari berbagai penyakit.

Tulisan ini diikutkan dalam  latihan komunitas LFI supported by BRI"

 

You Might Also Like

0 komentar

Hai... silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve ya...
terima kasih udah berkunjung

sosial media

LinkedIn

Join

KSB

Total Pageviews

Kelas Growth dari Growthing.id*